Menuju konten utama

Pemerintah Pastikan Tarif Listrik dan BBM Tidak Naik di Awal 2018

Jonan menyatakan, harga eceran BBM jenis RON 88 (Premium) akan tetap berada di harga Rp6.450,00 per liter untuk wilayah luar Jawa, Madura, dan Bali.

Pemerintah Pastikan Tarif Listrik dan BBM Tidak Naik di Awal 2018
Menteri ESDM Ignasius Jonan (kiri) bersama Wakil Menteri Arcandra Tahar (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (9/10/2017). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

tirto.id - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan tidak ada kenaikan tarif listrik dan bahan bakar minyak (BBM) di kuartal pertama 2018.

Adapun tarif listrik untuk Tegangan Rendah (TR) akan tetap sebesar Rp1.467,28 per kWh, golongan 900 VA Rumah Tangga Mampu (RTM) Rp1.352,00 per kWh, tarif listrik Tegangan Menengah (TM) Rp1.114,74 per kWh, tarif untuk Tegangan Tinggi (TT) Rp996,74 per kWh, dan tarif listrik pada Layanan Khusus Rp1.644,52 per kWh.

“Tarif listrik sama dengan periode tiga bulan terakhir (Oktober-Desember 2017). Untuk penatapan tarif listrik kan memang setiap tiga bulan. Pada Januari-Maret 2018, tarif listrik tidak berubah,” kata Jonan dalam jumpa pers di kantornya pada Rabu (27/12/2017).

Lebih lanjut, Jonan menyebutkan bahwa harga eceran BBM untuk jenis RON 88 (Premium) akan tetap berada di harga Rp6.450,00 per liter untuk wilayah di luar Jawa, Madura, dan Bali. Sementara untuk jenis Solar bersubsidi dengan harga Rp5.150,00 per liter.

Jonan mengklaim, keputusan pemerintah untuk tidak menaikkan harga itu terkait pertimbangan daya beli masyarakat. Selain itu, Jonan berkata kalau pemerintah telah mengantisipasi kenaikan harga batu bara, sehingga tidak berimbas pada kenaikan tarif listrik maupun BBM.

Masih dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengungkapkan, kalau strategi yang dilakukan pemerintah dalam mengantisipasi ialah dengan melakukan efisiensi.

“Intinya kami paham dan kami melakukan efisiensi. Untuk efisiensi itu ada tiga, yaitu unsur teknologi dan knowledge, business model, dan dari sisi cash flow,” ungkap Arcandra.

Sementara itu, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir menegaskan, naiknya harga batu bara tidak akan berdampak pada tarif listrik masyarakat untuk tiga bulan mendatang.

Sofyan pun mengatakan kalau PLN akan berupaya mempertahankan pendapatannya dengan melakukan sejumlah efisiensi. Adapun efisiensi akan dilakukan pada sejumlah hal, seperti operasional maintenance, transportasi zonasi, hingga menaikkan capacity factor untuk masalah kualitas pembangkit.

“(Harga) Batu bara kan sudah naik. Mudah-mudahan jangan naik lagi saja, kalau bisa turun. Saya sih maunya turun,” kata Sofyan.

Baca juga artikel terkait HARGA BBM atau tulisan lainnya dari Damianus Andreas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Damianus Andreas
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Abdul Aziz