tirto.id - Pemerintah mengklaim persiapan mudik tahun ini jauh lebih baik daripada tahun lalu. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan seluruh kementerian lembaga terkait penyelenggaraan mudik telah melakukan sinergi.
Dengan adanya koordinasi tersebut, Luhut berharap peristiwa kemacetan parah seperti yang terjadi di Gerbang Tol Brebes Timur (Brexit), Jawa Tengah, pada 2016 lalu tidak akan terulang.
“Kita sudah melakukan rapat, entah berapa kali. Berbagai aspek seperti komunikasi, kesehatan, angkutan, dan semua lini sudah kita sentuh. Diharapkan peristiwa yang kita takutkan seperti Brexit tidak akan terjadi karena tol darurat sudah kita siapkan. Tapi tentu malam hari belum bisa dilalui, karena masih berbahaya,” jelas Luhut di acara Diskusi Media “Forum Merdeka Barat 9” yang digelar di Galeri Nasional, Jakarta, pada Kamis (22/6/2017) siang.
Lebih lanjut, Luhut sempat menyebutkan sejumlah indikator kesiapan pemerintah tersebut. “Dari segi angkutan cukup bagus. Ada kapal Ro-Ro yang berpengaruh, pesawat terbang juga saya kira bagus. Ada 523 pesawat terbang yang melayani mudik, dan lapangan terbang utama selama 24 jam. Selain itu, ada kereta tambahan, dan bus juga,” ungkap Luhut.
“Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) pun sudah melakukan pekerjaan secara maksimal, misalnya mengaspal yang harus diaspal. Kalaupun belum bisa diaspal, jalannya diperkeras sehingga bisa jadi jalan darurat,” kata Luhut menambahkan.
Selain dari sektor infrastruktur dan transportasi, Luhut menambahkan pemerintah juga telah melakukan persiapan dari sektor informasi. Adapun hal itu diwujudkan dengan dibuatnya satu aplikasi khusus bernama ‘Ayo Mudik’ yang ditujukan bagi para pemudik.
“Pak Rudiantara (Menteri Komunikasi dan Informatika) sudah membuat aplikasi di mana kita bisa melihat berbagai hal, mulai dari cuaca hingga tempat rehat,” kata Luhut lagi.
Selanjutnya, saat disinggung perihal kesiapan stok bahan bakar minyak (BBM) bagi pemudik, Luhut mengaku tidak ada masalah dengan itu. “Nggak ada (masalah). Semua sudah siap,” jawab Luhut.
“Saya kira semuanya sudah bagus. Yang kita belum tahu kalau ada gempa bumi saja. Sementara kalau yang di dalam batas-batas kewenangan manusia, kita berdoa supaya mudiknya tenang,” ucap Luhut lagi.
Masih dalam kesempatan yang sama, para pemudik pun turut diimbau agar dapat bekerja sama dengan pemerintah dan pihak berwenang selama di perjalanan. Salah satunya dalam hal memperhatikan kesehatan.
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek menekankan agar para pemudik tidak lalai terhadap kesehatannya sendiri maupun anggota keluarganya. “Jaga kesehatan sebelum pulang. Kalau sakit, jangan pulang dulu lah. Jangan lupa bawa obat, meskipun kami telah menyiapkan posko kesehatan, baik di darat maupun pelabuhan,” ujar Nila.
Menurut Nila, posko kesehatan dengan pelayanan selama 24 jam tersebut telah dibuka sejak H-7 Lebaran hingga H+7 nantinya. “Posko kesehatan ada di 3.826 titik, namun kami bukan mengharapkan adanya kecelakaan. Rumah sakit pun telah siaga kalau sewaktu-waktu dibutuhkan,” kata Nila.
Berdasarkan data yang dimiliki pemerintah, jumlah pemudik pada tahun ini meningkat, berada di kisaran angka 19-20 juta orang. Dari jumlah sebanyak itu, 9,5 juta orang diprediksi mudik menggunakan kendaraan pribadi.
Sementara itu, jumlah pemudik yang menggunakan mobil pribadi diperkirakan naik hingga 14 persen. Selain itu, peningkatan lebih tajam terjadi pada pengguna sepeda motor yang diklaim naik 18 persen dari tahun lalu.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari