Menuju konten utama

Pemerintah Jokowi akan Luncurkan Program Manajemen Talenta Nasional

Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menuturkan manajemen talenta nasional akan mengejar setidaknya 3 sektor.

Pemerintah Jokowi akan Luncurkan Program Manajemen Talenta Nasional
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (keempat kiri) memberikan arahan ketika memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (6/1/2020). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/ama.

tirto.id - Pemerintah Joko Widodo-Ma'rif Amin akan segera meluncurkan manajemen talenta nasional. Hal ini disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko usai rapat terbatas tentang manajemen talenta nasional di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (30/3/2021).

"Secara utuh grand design sudah jadi dan rencana perpresnya juga sudah jadi, tinggal menunggu gong-nya dalam tempo yang tidak terlalu lama manajemen talenta nasional itu mudah-mudahan segera bisa dioperasionalkan," kata Moeldoko dalam konferensi pers di Kantor Kepresidenan, Jakarta.

Meski sudah dibentuk grand design, pemerintah masih belum menentukan bentuk lembaga manajemen talenta nasional yang akan dibuat.

Saat ini ada 3 opsi manajemen talenta nasional. Pertama, berbentuk gugus tugas. Kedua, berbentuk lembaga independen. Ketiga, penguatan organisasi yang sudah ada seperti lembaga talenta di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ada di sana juga sudah tersedia suatu tempat lembaga pencarian bakat ya. Pencarian bakat ada di sana. Apakah nanti dioptimalisasi di sana, ini masih akan kami lanjutkan lagi untuk mendiskusikan," kata Moeldoko.

Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menuturkan manajemen talenta nasional akan mengejar setidaknya 3 sektor. Pertama, mereka akan menyadar bidang riset dan inovasi. Pemerintah menargetkan bisa mendapat 1 juta penduduk di bidang riset dan inovasi. Dari situ, mereka berharap para talenta ini bisa mendapatkan penghargaan internasional seperti nobel.

"Di bidang riset dan inovasi dengan target peningkatan rasio sumber daya manusia per satu juta penduduk. Sekarang kita belum punya angka. Mudah-mudahan kita bisa berapa dari 260 juta ini berapa orang yang benar-benar mencapai suatu prestasi internasional dengan ukuran-ukurannya," kata Suharso di lokasi yang sama.

Target kedua adalah seni budaya. Pemerintah ingin agar para seniman dan budayawan diakui di dunia internasional lebih luas lagi. Sebagai contoh, choir Indonesia (paduan suara) mulai mendapat perhatian dari dunia internasional dan memenangkan lomba.

Terakhir adalah bidang olahraga. Pemerintah menargetkan ada 14 cabor olahraga yang bisa diperoleh di masa depan lewat manajemen talenta seperti bidang bulu tangkis, panahan, olimpic, angkat besi, renang, taekwondo dan lainnya.

Untuk memenuhi target tersebut, pemerintah akan melakukan sejumlah tahapan. Pertama, mereka akan melakukan scouting lewat turnamen dari tingkat daerah, provinsi hingga nasional. Kemudian, pemerintah memastikan para talenta ini dijaga dengan diberikan perhatian khusus dari pemerintah seperti pengembangan diri hingga masalah jaminan hari tua.

"Jadi mereka tentu ingin mendapatkan jaminan di hari tua, mereka mendapatkan penghargaan dari negara karena jangan nasibnya seperti seorang seniman begitu sudah tidak lagi berkarya di hari tuanya hidupnya sengsara," kata Suharso.

"Demikian juga seorang olahraga yang telah mempersembahkan kedigdayaannya di masa-masa emasnya, dia itu lalu di masa tuanya dia tidak bisa mempertahankan dirinya dalam bagaimana untuk mempertahankan kehidupannya. Jadi kami ingin menghindari itu supaya tidak ada lagi peristiwa-peristiwa yang mengenaskan atas talenta-talenta Indonesia yang tersebar di seluruh dunia, tidak hanya di negara kita yang tercinta ini, tetapi juga tersebar di seluruh muka bumi ini," kata Suharso.

Baca juga artikel terkait PEMERINTAH JOKOWI-MARUF atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Politik
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz