Rencana Jokowi membentuk lembaga Manajemen Talenta dinilai justru memperpanjang rantai koordinasi. Lembaga baru ini dianggap hanya upaya bagi-bagi kekuasaan.
Menurut Jokowi lembaga ini tak hanya memperhatikan talenta Indonesia dari dalam negeri, tapi juga memfasilitasi talenta Indonesia yang berada di diaspora