Menuju konten utama

Pemerintah Dorong Percepatan Vaksinasi Jelang Libur Tahun Baru 2022

Pemerintah akan mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19, terutama bagi lansia dan remaja, menjelang Libur Natal dan Tahun Baru.

Pemerintah Dorong Percepatan Vaksinasi Jelang Libur Tahun Baru 2022
Petugas medis menyuntuikan vaksin COVID-19 kepada seorang murid saat mengikuti vaksinasi COVID-19 untuk murid sekolah dasar (SD) di SDN 5 Karawaci, Tangerang, Banten, Senin (18/10/2021). . ANTARA FOTO/Muhammmad Iqbal/hp.

tirto.id - Pemerintah berencana mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19, terutama bagi kalangan lanjut usia (lansia) dan remaja (12-18 tahun), untuk mengantisipasi risiko peningkatan angka penularan virus corona pada masa libur akhir tahun. Langkah ini termasuk salah satu strategi yang disiapkan pemerintah menjelang Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menjelaskan hasil evaluasi pelaksanaan aturan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), yang dilakukan secara periodik, menunjukkan bahwa ada risiko peningkatan kasus Covid-19 setelah hari besar keagamaan dan libur panjang. Peningkatan kasus penularan Covid-19 terjadi karena mobilitas masyarakat melonjak tajam dan pergerakan massa yang signifikan sulit dicegah.

Menjelang masa Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, kata Johnny, pemerintah akan memastikan bahwa adanya pelonggaran aktivitas akan diikuti dengan pengendalian lapangan yang ketat. Selain itu, dia melanjutkan, program vaksinasi lansia pun akan dipercepat, terutama di kawasan aglomerasi dan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.

"Pemerintah juga mendorong percepatan program vaksinasi bagi remaja," kata Johnny pekan ini.

"Tujuannya agar jika terjadi gelombang [penularan] berikutnya, angka kematian dan perawatan rumah sakit dapat ditekan. Harapannya pada saat liburan Natal dan Tahun Baru imunitas sudah terbentuk," lanjut dia seperti dilansir laman Satgas Covid-19.

Johnny menambahkan, ketika jumlah kasus positif Covid-19 sedang menurun seperti yang terjadi pada bulan ini, kegiatan vaksinasi haru ditingkatkan. Di sisi lain, para lansia dan kelompok rentan juga perlu menjadi prioritas.

"Vaksinasi tidak boleh mengendur," tegas dia.

Strategi pemerintah yang lain untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 terjadi adalah mengantisipasi mobilitas pelaku perjalanan internasional yang berwisata ke Bali. Hal ini menyusul akan dibukanya Bandara Ngurah Rai.

Selian itu, Johnny mengingatkan, pemerintah daerah tetap perlu serius mengawasi kegiatan masyarakat serta mengedukasi warga di daerah tentang rincian protokol kesehatan yang harus dijalankan. Masyarakat Indonesia, kata dia, juga mesti tetap mematuhi protokol kesehatan agar penurunan kasus Covid-19 dapat konsisten.

"Disiplin protokol kesehatan tetap menjadi kunci utama bagi setiap daerah agar level PPKM tidak naik," tegas dia.

Johnny menegaskan pemerintah RI saat ini berfokus pada upaya mempertahankan kasus aktif serendah mungkin dalam waktu yang lama, dengan laju penurunan konsisten. Karena itu pemerintah terus mengevaluasi penerapan PPKM di berbagai daerah.

Vaksinasi Covid-19 Dosis 1 di Indonesia Capai 50 Persen Target

Jumlah warga Indonesia penerima vaksinasi Covid-19 dosis pertama telah menembus angka 50 persen dari target yang dipatok oleh pemerintah, yakni 208.265.720 orang.

Data Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI menunjukkan sebanyak 105.464.686 warga Indonesia sudah mendapat suntikan dosis pertama vaksin Covid-19, per Jumat, 15 Oktober 2021, pukul 12.00 WIB.

Angka 105,4 juta orang penerima dosis pertama vaksin corona itu setara 50,64 persen dari total sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Pada saat yang sama, jumlah penerima vaksinasi Covid-19 dosis kedua sudah 61.397.055 orang atau 29,48 persen dari target.

"Capaian ini adalah kerja besar kita bersama,'' ujar Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi pada Jumat (15/10/2021).

Nadia menyatakan capaian itu tidak terlepas dari tingginya partisipasi masyarakat Indonesia dan juga kolaborasi banyak pihak dalam program vaksinasi corona. Menurut dia, pembentukan pos-pos vaksinasi di sekitar lingkungan permukiman warga menjadi salah satu terobosan yang efektif.

Selama ini pemerintah membuka pos-pos/sentra vaksinasi yang dilakukan melalui kerja sama kemitraan dengan pihak swasta dan masyarakat. Dukungan kemitraan, baik berupa tempat layanan, tenaga tim vaksinator, edukasi dan mobilisasi masyarakat, sarana dan prasarana, efektif mempercepat pencapaian target vaksinasi. Strategi ini, kata Nadia, menambah sarana pelaksanaan vaksinasi selain yang tersedia di fasilitas-fasilitas kesehatan.

Kata Nadia, misi selanjutnya yang akan dikejar oleh Kemenkes ialah menjangkau 100 juta orang target vaksinasi demi memenuhi target yang sudah dipacak oleh pemerintah.

''Lewat kolaborasi dan strategi yang tepat, kami optimis target cakupan vaksinasi COVID-19 bisa segera tercapai. Masyarakat terutama kelompok rentan pun bisa terlindungi dari ancaman paparan COVID-19,'' kata dia.

Banner BNPB Info Lengkap Seputar Covid19

Banner BNPB. tirto.id/Fuad

Baca juga artikel terkait VAKSINASI atau tulisan lainnya dari Addi M Idhom

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Yantina Debora