Menuju konten utama

Pemerintah Dituding Intervensi Kasus Dahnil, TKN: Ini Framming Keji

"Ini framming keji. Pemerintahan Pak Jokowi tidak pernah melakukan intervensi terhadap kasus hukum apa pun."

Pemerintah Dituding Intervensi Kasus Dahnil, TKN: Ini Framming Keji
Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak berjalan seusai menjalani pemeriksaan di Gedung Krimsus, Polda Mertojaya, Jakarta, Jumat (23/11/2018). ANTARA FOTO/Reno Esnir

tirto.id - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Raja Juli Antoni menegaskan tidak ada intervensi pemerintah dalam kasus dugaan korupsi yang melibatkan Koordinator Juru Bicara Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Toni mengaku usaha Dahnil dengan menuding pemerintah melakukan kriminalisasi kepada aktivis Islam tidak etis dilakukan. Padahal, baik dalam kasus hukum apapun, Presiden Jokowi selaku pimpinan pemerintah tidak pernah ikut campur.

"Ini framming keji. Pemerintahan Pak Jokowi tidak pernah melakukan intervensi terhadap kasus hukum apa pun. Berapa banyak tokoh yang tetap diproses secara hukum meskipun tokoh-tokoh tersebut adalah teman dekat dan bagian dari koalisi pemerintahan Pak Jokowi," tegas Toni pada Tirto melalui keterangan tertulisnya, Senin (26/11/2018).

Dalam kondisi sekarang, Toni juga mengklaim Jokowi dekat dengan organisasi Muhammadiyah. Dia berharap klaim sepihak dari Dahnil ini tak begitu saja dipercaya masyarakat.

"Jangan sampai framming jahat kriminalisasi ini justru mengganggu hubungan baik Muhammadiyah dan Pak Jokowi," harapnya.

Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak memenuhi panggilan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya terkait dugaan penyimpangan dana kemah dan apel Pemuda Islam Indonesia, Jumat (23/11/2018).

Turut hadir pula ketua panitia tersebut, Ahmad Fanani, keduanya diperiksa sebagai saksi. Dahnil menyatakan ia tidak paham betul soal pemeriksaan kali ini.

“Kegiatan ini diinisiasi oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang melibatkan Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Anehnya cuma kami yang diperiksa dan dicari-cari,” kata dia di Polda Metro Jaya.

Dahnil menilai konsekuensi dari sikap dia yang mengkritisi pemerintah menjadi penyebab ia dicari-cari oleh kepolisian.

“Saya paham konsekuensi dari sikap saya selama ini. Jadi saya sudah dicari-cari,” tambah dia.

Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia digagas oleh Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) dan GP Ansor. Acara itu diadakan pada 16-17 Desember 2017 di area Candi Prambanan, Yogyakarta.

Baca juga artikel terkait KORUPSI DANA APEL PEMUDA atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Politik
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Yulaika Ramadhani