tirto.id - Pemerintah membantah apabila penyelenggaraan Piala Presiden E-Sports 2019 dinilai sebagai ajang kampanye Presiden Joko Widodo untuk menyasar kelompok anak muda pada Pilpres 2019.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi beralasan kompetisi itu sebagai ajang mencari atlet masa depan.
“Olahraga jalan terus. Masak [olahraga seperti] jalan pagi atau lari pagi juga mau dikaitkan [dengan Pilpres 2019],” kata Imam Nahrawi di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta pada Senin (28/1/2019).
Lebih lanjut, Imam menegaskan tidak adanya kaitan antara penyelenggaraan kompetisi game Mobile Legends itu dengan upaya Jokowi mendekati para pemuda agar menjadi pemilihnya. “Ini kaitannya dengan kebugaran dan menyiapkan atlet-atlet masa depan,” ungkap Imam lagi.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara juga mengindikasikan bahwa penyelenggaraan kompetisi ini tidak ada sangkut pautnya dengan tahun politik. Rudiantara bahkan menyebutkan apabila pemerintah sudah memiliki kepedulian terhadap e-sport sedari lama.
Ia sendiri mengklaim dirinya pun sudah sempat beberapa kali hadir dalam pertandingan e-sport yang terselenggara di sejumlah daerah.
“Saya sendiri ikut [berpartisipasi] di e-sport sudah sejak dua tahun lalu. Saya pernah datang ke [pertandingan] di Kemayoran, di Surabaya juga saya datang, lalu di Mal Taman Anggrek. Tanya saja ke teman-teman, saya suka datang,” kata Rudiantara di Kementerian Sekretariat Negara.
Kompetisi Piala Presiden E-Sport Mobil Legends bakal diselenggarakan di delapan kota untuk kualifikasi terlebih dahulu sebelum akhirnya sampai tahap Grand Final pada 30-31 Maret 2019.
Pendaftaran untuk Piala Presiden E-Sports 2019 bakal dibuka pada hari ini (28/1/2019). Selain memfasilitasi para gamers, Piala Presiden E-Sports 2019 juga bertujuan untuk mencari tim terbaik.
Pemerintah saat ini mengaku tengah mencari sosok tim e-sport yang dianggap berkompeten sehingga nantinya berkesempatan untuk mewakili Indonesia di ajang olahraga internasional.
Berdasarkan data yang dihimpun Indonesia E-Sports Premier League (IESPL), jumlah pemain video game di Indonesia pada 2019 tercatat mencapai 50 juta orang. Dari jumlah tersebut, 60 persennya merupakan pemain e-sport serta gemar mengonsumsi video berisi konten yang berkaitan dengan game.
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Agung DH