tirto.id - PT Prodia Widyahusada Tbk kembali meluncurkan salah satu pemeriksaan berbasis gen dari rangkaian Prodia Genomics, yakni IMMUNErisk.
“Kami berharap, dengan adanya pemeriksaan IMMUNErisk, penyakit autoimun dan alergi dapat dicegah dengan menerapkan personalized prevention berdasarkan profil genomik masing-masing individu," kata Indriyanti Rafi Sukmawati, Direktur Bisnis dan Marketing Prodia, dalam sairan pers.
"Seluruh pemeriksaan Prodia Genomics, termasuk IMMUNErisk dapat dilakukan di seluruh cabang Prodia” tutur Indri disela acara Launching IMMUNErisk."
Pemeriksaan IMMUNErisk mampu mendeteksi risiko terhadap tujuh jenis penyakit terkait sistem imun yang sering terjadi di masyarakat.
Tujuh penyakit tersebut yakni kelompok penyakit autoimun (Rheumatoid Arthritis, Psoriasis, Lupus, Alopecia Areata, dan Vitiligo) serta kelompok penyakit alergi (Allergic Rhinitis dan Atopic Dermatitis).
Sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel tubuh yang tidak seharusnya dan mengakibatkan kerusakan di beberapa organ, pada penderita autoimun.
Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab autoimun seperti status merokok, paparan sinar matahari, infeksi virus, etnisitas, jenis kelamin dan riwayat keluarga (genetik). Walaupun tidak dapat disembuhkan, penyakit ini dapat dikelola agar gejalanya tidak muncul.
Sama halnya dengan autoimun, penyakit alergi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor genetik.
Faktor genetik merupakan faktor risiko yang tidak dapat diubah sehingga penting untuk diukur agar dapat ditentukan risiko bawaan seseorang terhadap penyakit tertentu.
Pemeriksaan IMMUNErisk akan semakin berdampak baik jika dilakukan sedini mungkin, yakni sejak usia 18 tahun.
IMMUNErisk cukup dilakukan satu kali seumur hidup. Hasil pemeriksaan ini akan menunjukkan kategori risiko penyakit berdasarkan profil gen dalam tubuh seseorang, yakni low risk, average risk, potential risk, dan high risk.
Pemeriksaan IMMUNErisk secara resmi diluncurkan pada hari Minggu, (9/2/2020) di GoWork FX Sudirman Jakarta oleh Direktur Bisnis dan Marketing Prodia, Indiryanti Rafi Sukmawati bersama Product Manager Prodia, Trilis Yulianti, Marketing Communications Manager Prodia, Reskia Dwi Lestari dan hadir sebagai pembicara Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Prof. Dr. Dr. Iris Rengganis, SpPD-KAI.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Agung DH