tirto.id -
"Belum bangun baru persiapan perizinan. Pembebasan lahan yang belum selesai 30 persen. Biasalah kan ada mengenai harga," ujar Budi di Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman Jakarta pada Jumat (19/10/2018).
Perizinan yang perlu dipenuhi untuk melengkapi pembebasan lahan, disebutkannya, seperti Rencana Umum Tata Ruang (RUTR), Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). "Setelah itu ya bersamaan nanti kami proses penetapan pemrakarsa dan penetapan lokasi," ujarnya.
Ia memperkirakan dua minggu sampai 1 bulan ke depan, proses perizinan sudah beres. Kemudian, peletakan batu pertama (ground breaking) akan dilakukan paling cepat April 2019 atau 6 bulan ke depan.
Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan mengatakan bahwa ada 12 item yang belum terselesaikan dan sedang dibahas bersama.
"Ada 12 item itu saya lupa apa saja. Banyak macam-macam. Lahan hampir enggak ada masalahnya, desain masih lagi di final review," ujar Luhut.
Sebagai informasi, proyek Bandara Kediri ini akan dibangun oleh PT Gudang Garam Tbk. Pembangunan diperkirakan memakan waktu satu hingga dua tahun. Bandara ini nantinya akan berkelas internasional sehingga bisa menampung maskapai penerbangan asing.
"Operatornya AP (Angkasa Pura) I bersama dengan ada satu swasta," ujar Luhut.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Maya Saputri