Menuju konten utama

Pelabuhan Bakauheni Masih Ramai Pemudik

Berdasarkan pantauan di Pelabuhan Bakauheni, Minggu sore, kedatangan pemudik dari Pelabuhan Merak, Banten, masih padat. Meski meningkat pesat, penumpang mudik Lebaran yang melalui Bakauheni masih ramai lancar.

Pelabuhan Bakauheni Masih Ramai Pemudik
Ribuan pengendara roda dua antre menunggu diizinkan masuk kapal feri yang sandar di Dermaga III Pelabuhan Bakauheni, Lampung. Antara Foto/Kristian Ali.

tirto.id - Pelabuhan Bakauheni, Lampung, masih dipadati pemudik asal Pulau Jawa yang menyeberang ke Sumatera menggunakan jasa penyeberangan kapal feri.

Berdasarkan pantauan di Pelabuhan Bakauheni, Minggu sore, kedatangan pemudik dari Pelabuhan Merak, Banten, masih padat, sedangkan keberangkatan setiap dermaga masih memberangkatkan ratusan kendaraan, baik mobil maupun motor.

General Manajer PT ASDP Indonesia Pelabuhan Ferry Cabang Bakauheni Eddy Hermawan mengatakan puncak mudik di Bakauheni belum bisa dikatakan H-4 karena perbedaan penumpang dari hari sebelumnya tidak signifikan.

"Lain halnya kalau dari Pelabuhan Merak yang meningkat pesat," ujarnya.

Ia menyebutkan, penumpang mudik Lebaran yang melalui Bakauheni masih ramai lancar.

"Meskipun demikian, kami akan terus waspada dan saat ini sudah membuka sebanyak delapan loket dari 14 loket tersedia," ujarnya.

Penumpang mudik Lebaran yang menyeberang ke Pulau Jawa pada H-4 mencapai 46.878 orang, baik dalam kendaraan maupun pejalan kaki.

"Kepadatan penumpang terjadi sejak H-5 Lebaran 2016. Jumlah penumpang mudik mengalami peningkatan sekitar 2 ribu orang dalam satu hari," katanya.

Berdasarkan data Posko Angkutan Lebaran 2016, penumpang mudik Lebaran dari Pelabuhan Merak tercatat sebanyak 167.337 orang, sedangkan dari Pelabuhan Bakauheni 46.878 orang.

Sedangkan kendaraan roda dua dan empat dari Merak tercatat 21.436 unit dan 15.516 unit. Sementara dari Pelabuhan Bakauheni sepeda motor dan roda empat (pribadi) tercatat 883 unit dan 5.622 unit.

Baca juga artikel terkait SOSIAL BUDAYA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari