tirto.id - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta merespons sikap pedagang daging se-Jabodetabek yang melakukan aksi mogok selama 3 hari, pada 20-22 Januari 2021. Hal ini disebabkan tingginya harga sapi impor dari Australia yang berdampak terhadap tingginya harga daging di Jabodetabek.
Menyikapi aksi tersebut, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta pun melakukan koordinasi dengan pihak terkait dalam rangka antisipasi upaya pemenuhan kebutuhan daging sapi beku.
Dinas KPKP berkoordinasi dengan Badan Ketahanan Pangan (BKP) melalui Toko Tani Indonesia Center (TTIC)/ Pasar Mitra Tani menyediakan stok daging sapi beku. Pemprov DKI akan menjual harga daging sapi berkisar Rp70ribu-Rp90 ribu per kilogram.
"Harga jual daging sapi di TTIC berkisar Rp70 ribu sampai Rp90.000 per kilogram sesuai spesifikasi daging," kata Plt Kepala Dinas KPKP, Suharini Eliawati melalui keterangan tertulisnya, Kamis (21/1/2021).
Daging beku tersebut tersebar di 5 tempat: TTIC Pasar Minggu; TTIC Rawa Sari; TTIC Pangkalan Jati; TTIC Kalideres; dan TTIC Klender.
"Masyarakat Jakarta yang memerlukan daging sapi dapat membelinya di 5 TTIC di atas," ucapnya.
Selain penjualan langsung daging sapi beku ditempat, TTIC juga melayani penjualan daring dalam rangka memudahkan masyarakat mendapatkan daging beku yang berkualitas dan terjangkau. Masyarakat dapat mengaksesnya di Pasar Mitra Tani Gofood pada aplikasi Gojek.
Selain itu, dalam upaya mencarikan solusi para pedagang daging di pasar tradisional untuk mengakhiri aksi mogoknya, maka Kementrian Perdagangan (Kemendag) juga telah mengadakan koordinasi dengan Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Provinsi DKI Jakarta.
"Pantauan petugas kami di pasar tradisional dan informasi dari Perumda Pasar Jaya hari ini dibeberapa pasar, pedagang daging sapi sudah ada yang berjualan. Namun daging yang dijual merupakan stok daging sebelum aksi mogok," terangnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Abdul Aziz