tirto.id - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) resmi usung empat pasang bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk Provinsi Riau, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, dan Sulawesi Tenggara (Sultra). Penetapan bakal cagub dan cawagub diumumkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, di Kantor DPP PDIP, Jakarta pada Minggu (17/12/2017).
Keempat pasangan bakal cagub dan cawagub yang didukung PDIP adalah Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno (Pilgub Riau), Asrun-Hugua (Pilgub Sultra), Marianus Sae-Emilia Nomleni (Pilgub NTT) dan Murad Ismail-Barnabas Orno (Pilgub Maluku).
Mereka mendapat dukungan PDIP karena dipandang mampu jalankan politik ramah lingkungan. Megawati dalam sambutannya berkata, faktor lingkungan menjadi poin utama pemilihan empat pasang bakal cagub-cawagub tersebut.
"Kalau saya sudah berkunjung ke sana saya sering prihatin lalu meradang, 'kenapa daerah ini tak bisa dihijaukan?' Katakanlah NTT, dari dulu sampai sekarang keadaannya kurang lebih masih seperti itu," kata Megawati menjelaskan alasannya memilih empat pasang bakal cagub-cawagub di Kantor DPP PDIP.
Menurut Megawati, urusan lingkungan merupakan hal penting yang kerap dilupakan politisi jaman sekarang. Padahal, pembangunan ramah lingkungan disebutnya merupakan bentuk perwujudan dari Sila pertama Pancasila yang berbunyi 'Ketuhanan Yang Maha Esa.'
Anak Presiden pertama Indonesia Sukarno itu berkata, tidak mudah menetapkan empat pasangan bakal cagub-cawagub tersebut, sebab pemimpin tak bisa dicari dengan gampang.
"(Sila pertama Pancasila) kan Ketuhanan Yang Maha Esa, Dia lah yg membuat semua ini. Sehingga kalau manusia tak tergetar, apa kita mau mendiamkan Indonesia menjadi gurun pasir? Sekarang saja tempat yang tadinya tidak banjir sudah banjir, ada perubahan, kalau tak perhatian lalu apa yang akan kita tinggalkan untuk keturunan kita?" Kata Megawati.
Latar Belakang Cagub-Cawagub PDIP di 4 Pilgub
Arsyadjuliandi Rachman yang diusung PDIP menjadi bakal cagub Riau adalah politisi Golkar. Petahana itu dipasangkan dengan Suyatno yang merupakan kader PDIP dan Bupati Rokan Ilir.
Kemudian, Asrun adalah Wali Kota petahana Kendari yang dianggap Megawati mempelopori penerapan smart city. Ia dipasangkan dengan kader PDIP serta Bupati Wakatobi dua periode, Hugua, yang dinilai memiliki perhatian besar terhadap lingkungan.
Ketiga, Marianus Sae merupakan Bupati petahana Ngada. Ia diusung bersama Emilia agar tidak ada 'pertengkaran' selama proses pemilihan hingga memimpin NTT nanti.
"Kalau dipasangkan dengan laki-laki juga nanti berantem lagi suaranya sama-sama keras," kata Megawati.
Terakhir, Murad Ismail selaku bakal cagub Maluku merupakan Komandan Korps Brigade Mobil (Brimob) Mabes Polri. Ia berpangkat Inspektur Jenderal dan hendak mengundurkan diri dari kepolisian karena berencana maju ke Pilgub Maluku. Murad disandingkan dengan Barnabas selaku petahana Bupati Maluku Barat Daya.
Pada empat provinsi tersebut, PDIP harus berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung pasangan Cagub-Cawagub. Sebab, partai itu hanya memiliki 10 dari 65 kursi DPRD NTT, 5 dari 45 kursi DPRD Sultra, 9 dari 65 kursi di Riau, dan 7 dari 45 kursi di Maluku.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Addi M Idhom