tirto.id - PDIP Perjuangan tengah menjaring figur yang bisa memberantas masalah korupsi di Pilkada Sumatra Utara (Sumut) 2024. Saat ini, nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memang disebut-sebut akan diusung maju di Pilkada Sumut. Namun, baru sebatas ditawari bukan keputusan resmi DPP PDIP.
Ketua DPP PDIP Djarot Syaiful Hidayat mengatakan pihaknya menjaring satu figur yang bisa membereskan persoalan-persoalan yang mendesak dan menahun di Sumatra Utara.
"Contohnya, masalah korupsi. Kita harus bangun betul Sumatra Utara itu pemerintahan yang bersih, yang anti dalam korupsi," kata Djarot di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/5/2024).
Ia juga mengatakan sosok itu harus bisa menyelesaikan masalah infrastruktur yang tidak pernah selesai. Artinya, kata dia, pemerataan pembangunan di Sumatra Utara itu harus ditangani oleh orang-orang yang mumpuni.
"Yang mempunyai pengalaman, yang mempunyai keberanian. Karena untuk membangun di Sumut itu butuh nyali juga. Karena saya pernah 17 tahun di sana, kan. Meskipun masih belum berhasil," tutur Djarot.
Menurut Djarot, ada sejumlah masalah di Sumut yang sampai hari masih menjadi pekerjaan rumah. Di antaranya, kemiskinan, stunting, kesenjangan antarwilayah, perusakan hutan, hingga banyaknya terjadi bencana. Padahal, jelas dia, Sumut mempunyai potensi sumber daya alam yang cukup bagus, besar, dan sangat besar.
Djarot mengatakan bila bisa dikelola dengan baik, Sumut bisa menjadi barometer kemajuan suatu provinsi. Apalagi, tambah dia, posisi Sumut sebagai salah satu provinsi yang berada di garda terdepan ketika berhubungan dengan negara-negara tetangga.
"Itu potensinya luar biasa, termasuk juga sumber daya manusianya. Karena banyak juga di Sumatra Utara ini anak-anak muda yang punya talenta yang sangat tinggi, kemudian anak-anaknya mau bekerja keras," tukas Djarot.
Di sisi lain, Djarot mengatakan PDIP mencari sosok pemimpin yang bukan bos. Sebab, kata dia, PDIP butuh seorang pemimpin yang betul-betul melayani, dekat dengan rakyat, mendengarkan rakyat, serta bisa dijadikan teladan.
"Bukan bos yang minta dilayani, minta disanjung-sanjung, mentang-mentang misalkan dia menantunya orang besar. PDIP itu partai yang bersumber kepada kekuatan rakyat jelata," tutur Djarot.
Ketika disinggung Ahok disiapkan untuk melawan Bobby Nasution, ia berujar partainya belum memutuskan.
Saat ini, lanjut Djarot, PDIP masih menginventarisasi potensi-potensi yang bisa membangun komunikasi politik dengan partai politik lain di Sumatra Utara.
"Yang bisa maju sendiri itu cuma Golkar sama PDIP. Termasuk PDIP membangun hubungan komunikasi yang baik dengan Partai Golkar, dengan Bang Ijeck. Karena di sana itu kan masih banyak potensi. Itu ada Musa Rajekshah, Edy Rahmayadi, kemudian di kita itu ada Nikson Nababan, kemudian ada Sutarto. Banyak sekali di situ, termasuk juga Pak Ahok," tutup Djarot.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Bayu Septianto