Menuju konten utama

PBNU: Menang Jangan Jumawa, Kalah Lapang Dada

Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mengajak masyarakat untuk menjaga toleransi dan perdamaian Pasca-Pilkada.

PBNU: Menang Jangan Jumawa, Kalah Lapang Dada
said aqil siroj.foto/antaranews

tirto.id - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengapresiasi warga Jakarta yang telah menunjukkan kedewasaan politik dan kualitas demokrasi, mampu berpolitik secara sehat, santun, cerdas, dan elegan.

"Pelaksanaan pemungutan suara yang baik ini jangan dinodai, jangan dikotori. Yang menang jangan jumawa, yang kalah harus menerima dengan lapang dada," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam pernyataan tertulisnya di Jakarta, Rabu (19/4/2017), seperti diberitakan Antara.

Ia juga mengajak pihak-pihak yang sebelumnya berseberangan di dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta untuk bersatu kembali, saling menumbuhkan sikap santun dan menguatkan persaudaraan antarsesama serta persaudaraan dalam dimensi kebangsaan.

"Saatnya kita rukun kembali, menjaga toleransi dan perdamaian. Prinsipnya sesama warga Indonesia perlu merekatkan kembali rasa bersaudara, setanah air, dan sebangsa,"

Ia meminta kedua kandidat, Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno, untuk berpikir tenang dan jernih bahwa kemenangan dan kekalahan merupakan bagian dari kompetisi.

"Mohon kepada kedua kandidat untuk tidak tergesa-gesa mengumumkan kemenangan. Kita menghormati sumbangsih survei dalam kehidupan demokrasi, namun demikian yang dianut sesuai undang-undang adalah perhitungan di KPU," tambahnya.

Ia juga meminta KPU DKI menjalankan penghitungan suara dengan jujur dan amanah, jujur dalam mengumumkan siapa yang menang, siapa yang kalah dengan data dan validasi yang sepenuhnya dapat dipertanggungjawabkan.

Said Aqil mengajak seluruh warga Indonesia untuk mengawal penghitungan suara, baik di tingkat TPS, desa/kelurahan, kecamatan, ksbupaten, hingga ke level provinsi.

"Mari bersama-sama mengawal perhitungan resmi. Tentu dengan proporsi, mekanisme dan bentuk pengawalan yang sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan," katanya.

Siapa pun nanti yang menjadi gubernur dan wakil gubernur, menurut Said Aqil, harus dihormati dan didukung bersama.

"Gubernur adalah pemimpin yang telah diberi mandat oleh rakyat. Pemimpin itu haruslah orang yang adil, yang mampu melaksanakan tugas dengan manajemen dan pengetahuan, serta memiliki kejernihan batin," kata dia.

Sebagai informasi, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno untuk sementara unggul dalam hitung cepat yang dilakukan lembaga survei. Anies-Sandi unggul 15 persen atas lawannya, Ahok-Djarot.

Baca juga artikel terkait PILGUB DKI JAKARTA 2017 atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Politik
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra