tirto.id - Paus Fransiskus telah mengkritik para jurnalis dan meminta mereka menghindari mengeruk skandal lama dan membuatnya jadi sensasional. Menurutnya hal itu adalah dosa yang sangat berat.
Ia mengatakan kepada media Katolik pada Sabtu (16/12/2017) bahwa para jurnalis melakukan sebuah misi yang "fundamental" bagi masyarakat demokratis. Memperingati soal bahaya perangkap bisnis, Paus menyatakan bahwa berita palsu akan menyakiti tidak hanya jurnalis tapi juga semua yang terlibat.
Karenanya, dia juga mengingatkan agar para jurnalis memberikan informasi yang tepat, lengkap dan benar, serta tidak memberikan laporan sepihak.
Mengutip The Guardian, Paus berkata: "Anda seharusnya tidak jatuh ke dalam dosa-dosa komunikasi: disinformasi, hanya memberitakan satu sisi, fitnah yang sensasional, penghinaan, mencari hal-hal yang merupakan berita lama dan diembuskan kembali untuk menggiring ke situasi hari ini."
Pernyataannya muncul menjelang sebuah pesan komunikasi tahunan mendatang, yang akan didedikasikan untuk membahas soal "berita palsu." Seperti diberitakan Time, pemimpin Gereja Katolik itu telah memilih tema pesannya untuk Hari Komunikasi Dunia 2018 dengan mengutip "kebenaran akan membebaskan Anda."
“Berita palsu dan jurnalisme untuk kedamaian,” tulis Paus di akun Twitternya pada 29 September.
Vatikan menambahkan: “Gereja juga ingin memberikan kontribusi untuk diskusi tentang berita palsu, mengusulkan sebuah refleksi tentang penyebab, logika dan konsekuensi dari disinformasi di media, dan membantu mempromosikan jurnalisme profesional, yang selalu mencari kebenaran. Karenanya, jurnalisme perdamaian dapat mempromosikan pemahaman antarmanusia."
Meskipun tidak ditujukan untuk siapapun secara khusus, pernyataan Paus tersebut muncul saat media AS didominasi oleh laporan tentang kelakuan tidak senonoh dan pelecehan seksual serta tuduhan terhadap politisi, selebriti, dan bahkan Presiden Trump sendiri. Banyak laporan tersebut termasuk klaim dugaan dugaan yang telah terjadi puluhan tahun lalu.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari