Menuju konten utama

Pasca-Operasi, Mata Novel Baswedan Bisa Merespons Cahaya

Mata kiri penyidik KPK Novel Baswedan sudah bisa merespons cahaya setelah dilakukan operasi besar pada 17 Agustus lalu. Sementara untuk mata kanannya, sudah bisa membaca huruf dan angka hingga baris ke-15.

Pasca-Operasi, Mata Novel Baswedan Bisa Merespons Cahaya
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan bersama istri Rina Emilda dan anak bungsunya saat ditemui di Singapura, Selasa (15/8). ANTARA FOTO/Monalisa

tirto.id - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menginformasikan, mata kiri penyidik KPK Novel Baswedan mampu mendeteksi arah datang cahaya dan mampu mengidentifikasi warna cahaya merah dan hijau pasca-operasi pada Kamis (17/8/2017) lalu di Singapura.

"Tadi pagi dilakukan pengecekan kedua mata Novel oleh pihak dokter. Jaringan otot pada mata kiri setelah operasi terlihat mulai tumbuh. Mata kiri telah mampu mendeteksi arah datang cahaya dan mampu mengidentifikasi warna cahaya merah dan hijau," kata Febri Diansyah di Jakarta, Senin (21/8/2017).

Sementara itu, kata Febri, berdasarkan pemeriksaan scan retina pada Senin (21/8/2017) siang diketahui kondisi pasca-operasi mata kiri baik, cutting, dan sambungan operasi tidak ada tanda-tanda yang tidak sesuai.

"Dilakukan juga pemotretan kedua mata, hasil potret akan dianalisa kemudian. Untuk mata kanan, dari uji melihat huruf dan angka, dengan mata saja terbaca hingga baris ke-15 dan dengan pinhole hingga baris ke-12," kata Febri.

Sebelumnya, Novel menjalani operasi di salah satu RS di Singapura pada Kamis (17/8/2017).

Salah satu dokter yang menangani Novel menyatakan bahwa operasi Novel berjalan lancar, namun setelah operasi Novel harus dirawat di rumah sakit selama sekitar 5 hari untuk pemulihan. Mata Novel pun tidak boleh mengenai air.

Pasca operasi Novel masih harus menjalani operasi lanjutan 2 bulan ke depan.

Menurut Novel pada wawancara sebelumnya, operasi yang dijalaninya adalah operasi artifisial.

"Operasi ini namanya operasi artifisial yang akan menggunakan gigi sebagai salah satu obat pengganti kornea dan plastik artifisial, sedangkan di bagian putihnya akan diganti dengan jaringan gusi sehingga ini adalah operasi besar," kata Novel kepada Antara di Singapura, Selasa (15/8/2017) lalu.

Kasus ini berawal dari Novel Baswedan yang disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya pada 11 April 2017 seusai sholat subuh di masjid dekat rumahnya. Mata Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia harus menjalani perawatan di Singapura sejak 12 April 2017.

Baca juga artikel terkait NOVEL BASWEDAN DISIRAM AIR KERAS atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Hukum
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra