Menuju konten utama

Pasang Karangan Bunga Satire, BEM FISIP Unair Dibekukan

Presiden BEM FISIP Unair mengatakan bahwa karangan bunga satire itu merupakan ungkapan kekecewaan atas Pemilu 2024.

Pasang Karangan Bunga Satire, BEM FISIP Unair Dibekukan
Tangkapan layar karangan bunga karya seni satir yang dipasang BEM FISIP Unair. ANTARA/-Instagram BEM FISIP Unair

tirto.id - Dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) membekukanBadan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP usai memasang karangan bunga satire untuk Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Dekanat FISIP Unair menilai bahwa narasi dalam karangan bunga satire tersebut, tidak sesuai dengan etika dan kultur akademis insan kampus Unair. Oleh karena itu, Dekan FISIP Unair, Bagong Suyanto, kemudian melayangkan surat pembekuan atas BEM FISIP Unair.

Seturut Surat Pemberitahuan Pembekuan Kepengurusan BEM FISIP Unair Nomor 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024 yang ditandatangani oleh Bagong, pembekuan ini dilakukan sejak Jumat (25/10/2024) hingga waktu yang belum ditentukan.

Lalu, Bagong pun mengatakan bakal menggelar pertemuan dengan BEM FISIP Unair pada Senin (28/10/2024) besok untuk membicarakan masalah ini.

"Senin besok [konfirmasi dengan media] setelah pertemuan dengan BEM," kata Bagong di Surabaya, dikutip Antara, Minggu (27/10/2024).

Bagong enggan berkomentar lebih detail perihal adanya karangan bunga satire dan pembekuan BEM FISIP.

Sementara itu, Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ulayyah, menceritakan bahwa karangan bunga satire itu merupakan ungkapan ekspresi kekecewaan atas fenomena Pemilu 2024.

"Yang ditujukan untuk memberi ucapan selamat atas pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih," kata Tuffa dalam keterangan tertulis yang diterima Tirto, Minggu (27/10/2024).

Dalam karangan bunga tersebut, BEM FISIP Unair menuliskan kalimat “Selamat atas dilantiknya Jenderal Bengis Pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi”.

Dibawahnya, ada foto Prabowo dan Gibran saling berdampingan. Foto Prabowo yang berada di sebelah kiri dibubuhi tulisan “Ketua Tim Mawar”. Lalu, di bawah foto Gibran ada keterangan “Admin Fufufafa”.

Selain itu, di bagian paling bawah karangan bunga tertulis “Dari: Mulyono (Bajingan Penghancur Demokrasi)”.

Karangan bunga itu didominasi dengan warna hitam dan tambahan gambar api dan motif bewarna merah. Ada juga gambar laba-laba beserta sarangnya. Kata Tuffa, sebelum adanya pembekuan, karangan bunga tersebut dipajang di Taman Barat FISIP Unair.

Berdasarkan Berita Acara yang dibagikan di instagram @bemfisipunair dan dikutip Antara, pemasangan karangan bunga itu dilakukan pada Selasa (22/10/2024) pukul 15.00 WIB. Sekitar pukul 18.45 WIB, karangan bunga tersebut ditarik karena hujan.

Karena ditempatkan di lokasi strategis yang banyak dilewati warga kampus, karangan bunga dengan pesan satir itu kemudian viral di platform X dan Tiktok.

Kemudian, pada Kamis (24/10/2024), Ketua Komisi Etik Fakultas melakukan pemanggilan terhadap BEM FISIP Unair untuk meminta klarifikasi terkait karangan bunga satire tersebut.

Pada Jumat (25/10) pukul 09.03 WIB, Tuffa bersama wakil dan menteri kajian politik dan kajian strategis memenuhi panggilan Komisi Etik Fakultas. Sorenya, pukul 16.13 WIB, BEM FISIP Unair mendapat surel yang dikirim melalui alamat email dekanat.

Suret tersebut berisi surat Nomor 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024 yang menyatakan BEM FISIP Unair dibekukan.

Lebih lanjut, Tuffa mengatakan bahwa pihaknya akan bertemu dengan Bagong pada Senin (28/10/2024) mendatang. Saat ini, dia dan teman-teman anggota BEM FISIP Unair lainnya telah melakukan konsolidasi dan persiapan untuk hadir dalam pertemuan tersebut.

"Kami bersiap dengan konsolidasi internal di teman-teman BEM," katanya kepada Tirto.

Baca juga artikel terkait AKSI BEM atau tulisan lainnya dari Auliya Umayna Andani

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Auliya Umayna Andani
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Fadrik Aziz Firdausi