Menuju konten utama

Paris Motor Show 2018 Ajang Adu Nuansa Klasik di Era Mobil Listrik

Beberapa pabrikan kendaraan memperlihatkan mobil konsep bergaya klasik di Paris Motor Show 2018.

Paris Motor Show 2018 Ajang Adu Nuansa Klasik di Era Mobil Listrik
Sejumlah awak media berkumpul di samping mobil Bugatti Divo yang seharga 5 juta euro (5,8 $) saat presentasi media pada malam Paris Auto Show di Paris, Senin, 1 Oktober 2018. Keraguan atas diesel, Brexit, kekhawatiran perdagangan, kontrol emisi yang lebih ketat adalah beberapa tantangan yang ada di benak para eksekutif otomotif ketika mereka berkumpul minggu ini menjelang Paris Motor Show di pusat pameran Porte de Versailles. AP PHOTO / Michel Euler

tirto.id - Paris Motor Show 2018 kembali jadi etalase para pabrikan kendaraan di dunia mempertontonkan inovasi teknologi, termasuk menghadirkan mobil konsep. Mobil konsep tidak melulu bergaya futuristik, beberapa mobil konsep yang tampil di Paris Motor Show 2018 kali ini malah dikemas dalam balutan nuansa klasik.

Nampak di antara hamparan ruang pamer, terparkir sosok mobil coupe bertenaga elektrik, Peugeot e-Legend Concept. Mobil tersebut disiapkan Peugeot untuk menghadapi tren era kendaraan ramah lingkungan.

Segenap teknologi dan ornamen kekinian, seperti lampu-lampu LED dan spion kamera menempel di tubuh e-Legend Concept. Namun, untuk kemasan mobil masa depan ini, Peugeot mengambil benang merah desain produk lawas Peugeot 504 Coupe yang pernah diproduksi sejak awal tahun 1960’an sampai akhir 1990’an. Perusahaan desainer otomotif asal Italia Pininfarina yang membuat rancangan bentuk mobil tersebut. Bedanya, bodi e-Legend dibuat lebih bongsor dan kekar layaknya muscle car Amerika.

Peugeot 504 Coupe masuk dalam kategori mobil kelas menengah atas. Melansir Road and Track, mesin 2.700 cc V6 milik 504 Coupe dibuat oleh kerja sama Peugeot dengan Volvo dan Renault. Dapur tenaga mobil dua pintu itu mampu memasok tenaga 136 tenaga kuda, dengan Kecepatan tertinggi yang bisa diraih mencapai 186 km/jam. Lubang angin di kap mesin menjadi penanda bahwa Peugeot 504 Coupe punya performa gahar di masanya.

Meskipun tidak lagi menggunakan mesin bakar seperti leluhurnya, Peugeot e-Legend Concept tetap memiliki performa tinggi. Motor listrik pada e-Legend Concept mampu merilis tenaga hingga 455 dk. Peugeot menyatakan calon produk andalannya itu bisa menempuh kecepatan 0-100 km/jam dalam waktu kurang dari empat detik.

Baterai berdaya 100 kWH disiapkan untuk mengimbangi kebutuhan asupan motor listrik. Dalam kondisi terisi penuh, baterai tersebut bisa bertahan hingga menempuh jarak 600 kilometer. Peranti fast charging disertakan, sehingga dalam waktu 25 menit baterai sudah terisi 80 persen.

Peugeot mencurahkan beragam inovasi pada e-Legend Concept, termasuk penggunaan 16 layar digital yang terintegrasi sistem komputer berfungsi untuk memonitor situasi jalanan dan menjalankan akses multimedia. Di kaca depan tertanam layar melengkung berukuran 49 inci untuk memberikan penglihatan situasi jalanan di depan mobil. Boleh dibilang mengemudikan e-Legend Concept serasa seperti memainkan gim konsol di layar digital.

Kepala Desain Peugeot Gilles Vidal menegaskan bahwa The E-Legend concept sebagai harapan desain industri mobil di masa depan. "Idenya adalah untuk menunjukkan bahwa desain mobil masa depan tidak perlu sangat membosankan...tapi bisa memberikan sisi sangat emosional, menarik, dan positif...," katanya dikutip dari News.

Paris Motor Show 2018 juga kedatangan mobil ikonik Porsche 911 Speedster. Mobil sport dengan atap konvertibel tersebut merupakan produk edisi spesial peringatan ulang tahun ke-70 Porsche.

Mencuplik laporan Top Gear, 911 Speedster yang diterbangkan ke kota Mode masih sebatas mobil konsep. Namun diperkirakan bentuk versi produksi tidak akan jauh berbeda. Porsche 911 Speedster ini hanya diproduksi sebanyak 1.948 unit, merepresentasikan tahun kelahiran Porsche 356 Speedster, nenek moyang family Speedster.

Penampakan Porsche 911 Speedster model baru ini menyerupai sosok 911 Speedster keluaran tahun 1989. Lampu depan bentuk bulat diposisikan mengapit kap mesin. Pada 911 Speedster anyar lampu depan dan belakang sudah menggunakan LED warna merah. Spion “Talbot” bentuk bulat yang menjadi ciri khas 911 Speedster lawas masih dipertahankan.

Ketika dibuka, atap konvertibel yang dibuat dari serat karbon warna merah terang —senada dengan bodi terlipat dan menutupi bagian belakang mobil. Sementara, area interior didominasi warna hitam pada door trim, dashboard, serta kulit jok, dipadu ornamen merah di beberapa bagian. Ciri khas lain pada 911 Speedster yang dicuplik dari generasi pendahulu, yakni tutup tangki bahan bakar diletakkan di tengah kap depan.

Sumber tenaga mengandalkan mesin inline 6-silinder yang sama dengan milik 911 GT3, kapasitas 3.996 cc. Semburan tenaga setara 493 dk dan torsi puncak 460 Nm dapat dialirkan oleh mesin yang terpasang di belakang tersebut. Transmisi manual 6-percepatan dipasang sebagai pengatur aliran tenaga dari mesin.

Selain itu, sejarah manis di dunia balap pada dekade 50’an dihidupkan kembali oleh Ferrari dengan membuat dua produk kembar, Ferrari Monza SP1 dan SP2. Dua mobil yang disodorkan untuk kolektor Ferrari itu menyerap DNA mobil balap Ferrari 750 Monza dan 860 Monza.

Bermula pada 1954, Ferrari mengembangkan mobil balap dari mesin 4-silinder segaris tipe 555. Konstruksi bodi mobil dengan satu kursi itu diracik Dino Ferrari—putra dari Enzo Ferrari. Mobil tersebut sempat ikut mengaspal dalam salah satu ajang balap mobil yang berlangsung di Sirkuit Monza, Italia pada 1954.

Selain itu, Ferrari 750 Monza yang dipacu bergantian oleh Mike Hawthorn dan Maurice Trintignant memenangkan kelas balap ketahanan dalam rangkaian F.I.A World Sports Car Championship seri Tourist Trophy di Sirkuit Dunrod, Inggris tahun 1954.

Selanjutnya, Ferrari 750 Monza mendapatkan penyempurnaan mesin. Mesin segaris ditanggalkan dan diganti dengan konfigurasi V12 kapasitas 3.000 cc.

Infografik Mobil Klasik di Paris Motor Show 2018

Ferrari Monza 860 juga tercatat sebagai mobil balap yang diperhitungkan pada masanya. Mobil tersebut menggunakan mesin V4 3.500 cc. 860 Monza pernah menjadi andalan pembalap Amerika Serikat Phil Hill menjadi juara Nassau Trophy Race.

DNA balap memang dimiliki Ferrari Monza SP1 dan SP2. Namun, Ferrari menyatakan dua produknya itu diperuntukkan untuk menjadi road car yang menyenangkan untuk dikendarai.

Kode SP1 dan SP2 menandai jumlah kursi di mobil Ferrari itu, Monza SP1 hanya memiliki satu kursi, sementara Monza SP2 bisa memuat dua orang. Keduanya didesain tanpa atap dan kaca depan. Dengan begitu, pengemudi mobil ini akan merasakan sensasi layaknya melaju dengan mobil Formula 1.

Suzuki Jimny juga ikut tampil dalam pagelaran Paris Motor Show 2018 yang dihelat 4-14 Oktober. Meskipun baru-baru ini low SUV legendaris tersebut dicap tidak memenuhi standar keamanan oleh Asean NCAP, Suzuki masih percaya diri memperkenalkan Jimnny ke seluruh dunia.

Desain Jimny model terbaru membawa kita bernostalgia ke era kejayaan LJ80, alias Jimny “jangkrik” berkat konsep desain boxi yang digunakan. Grill dan bumper depan berdimensi tebal membuat front fascia mobil tersebut sedikit mirip dengan wajah Mercedes-Benz G-Class.

Di Paris Motor Show 2018, Suzuki membeberkan spesifikasi Jimny untuk pasar Eropa. Jimny di benua biru diberikan mesin 1.500 cc dengan produksi tenaga 101 dk disandingkan dengan sistem penggerak all wheel drive. Ada dua pilihan transmisi, yakni manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan. Tuas double gardan dipasang untuk mengoptimalkan pengaturan gerak roda di medan off-road.

Para pabrikan ingin mengabadikan mobil legendaris mereka dengan sentuhan kekinian, perhelatan Paris Motor Show 2018 jadi ajang era kemasan klasik dengan mengawinkan desain lawas dan teknologi. Desain futuristik barangkali sudah membosankan, seperti yang menjadi alasan Peugeot melahirkan mobil konsep baru mereka.

Baca juga artikel terkait PARIS MOTOR SHOW atau tulisan lainnya dari Yudistira Perdana Imandiar

tirto.id - Otomotif
Penulis: Yudistira Perdana Imandiar
Editor: Suhendra