tirto.id - Seluruh jemaah haji Indonesia untuk mewaspadai kemungkinan munculnya penyakit Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus(Mers-COV). Penyakit saluran pernapasan muncul akibat virus yang bisa ditularkan oleh kelelawar dan unta.
"Jamaah haji disarankan memakai masker pelindung hidung dan mulut di tempat ramai, seperti Masjid Nabawi, Masjidil Haram dan tempat lainnya," kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Minggu (13/8/2017), seperti dikutip Antara. Menkes Nila juga menganjurkan agar para jamaah mengikuti etika kesehatan dasar saat bersin atau batuk.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan M Subuh menjelaskan kasus Mers-COV secara sporadis tetap terjadi di Arab Saudi. Seringkali berupa infeksi nosokomial di kalangan petugas kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang merawat pasien Mers-COV.
Meski demikian, Subuh mengingatkan agar para jemaah tetap meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan meskipun belum terjadi penyebaran ke berbagai negara, dan belum ada laporan tentang jamaah dari luar Arab Saudi yang terinfeksi Mers-COV sejak 2012.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia Eka Jusuf Singka pun meminta kepada seluruh petugas kesehatan haji di Arab Saudi untuk mengoptimalkan upaya promotif dan preventif kepada jemaah haji yang sudah berada di Mekkah ataupun yang masih di Madinah.
"Jemaah juga diharuskan mencuci tangan dengan sabun, terutama setelah berada di WC umum atau toilet umum. Jangan menggosok-gosokkan tangan ke mata atau hidung jika tangan belum dicuci dengan sabun," kata Eka.
Dia juga mengingatkan agar jemaah haji tidak berfoto-foto atau dekat-dekat dengan hewan unta, karena hewan tersebut juga dapat menjadi medium penularan virus Mers-COV.
Hingga saat ini seluruh pasien jamaah haji Indonesia yang dirujuk ke RSAS tidak ada yang terindikasi Mers-COV.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari