tirto.id - Chelsie Klassen, juru bicara Asosiasi Produsen Minyak Kanada mengatakan, semua proses produksi di Shell Albian Sands ditutup, semua personil dievakuasi, begitu pula dengan peralatan penting lainnya untuk meminimalkan kerugian akibat kebakaran hutan yang menyebabkan api menyebar di sebagian besar wilayah Provinsi Alberta Kanada.
Klassen mencatat, hanya 80 persen minyak yang baru bisa diambil melalui proses pengeboran. Diperkirakan, 20 persen sisanya bisa didapat melalui penambangan dari permukaan. Ia mengatakan, sebagian besar lokasi tambang berada di sisi utara kota Fort McMurray.
Klassen berharap lokasi tersebut tidak terbakar, dikarenakan area tambang tersebut mengandung pasir sehingga bisa memperlambat laju kobaran api yang sebelumnya telah membakar hutan di kawasan Provinsi Alberta seluas 1.200 hektar.
Di tempat terpisah, Justin Trudeau, selaku Perdana Menteri Kanada mengatakan pada Rabu, (4/5/2016) telah menghubungi Premier atau Menteri dari Alberta, Rachel Anne Notley, dalam rangka memberikan bantuan dari pemerintah.
"Kami ingin menunjukkan bahwa Kanada merupakan negara yang dapat bertenggang rasa dengan sesama warganya, kami ada untuk satu sama lain di masa-masa sulit," kata Trudeau.
Fort McMurray dan sekitarnya sedang mengalami masa-masa sulit sekarang, ini saatnya kita semua untuk bersatu, tambah Trudeau.
Sementara itu, Ratu Elizabeth yang mendapat laporan mengenai peristiwa ini mengatakan terkejut dan merasa sedih.
"Doa kami untuk semua orang yang harus mengalami dampak peristiwa ini dan kami menyampaikan ucapan terimakasih yang tulus kepada petugas pemadam kebakaran dan pekerja darurat lainnya yang telah bersedia turun tangan," kata Ratu Elizabeth dalam pernyataan pers.
Diperkirakan, kebakaran hutan ini akan berdampak pada harga minyak produksi perusahaan kota setempat. Minyak asal Provinsi Alberta selama ini menjadi penyumbang tingkat produksi terbesar minyak dunia.
Sementara itu, pemerintah kota setempat, pada Rabu (4/5/2016) mulai merinci kerugian akibat kebakaran hutan tersebut. Disebutkan bahwa 80 persen rumah di salah satu kawasan telah hancur. Di media sosial telah tersebar gambar-gambar yang memperlihatkan rumah-rumah di kawasan Beacon Hill tinggal puing-puing yang hancur dan berserakan. Di kawasan lain, sejumlah truk-trailer juga habis terbakar, sementara kerugian serius dilaporkan terjadi di beberapa daerah.
Di sisi lain, warga hanya punya waktu kurang lebih 30 menit untuk mengevakuasi diri. Di waktu yang tak banyak itu, warga tak bisa berbuat banyak. Mereka hanya bisa membawa barang yang penting saja.
"Saya tidak punya waktu untuk berbuat banyak," kata Shawn Brett, salah seorang warga kota.
Shawn mengaku sedang santai di rumah ketika teman-temannya memperingatkannya untuk segera keluar karena ada api yang datang. Melihat apa yang dilihat oleh teman-temannya, ia segera bergegas mengambil sepeda motor Harleynya dengan barang yang menurutnya paling penting untuk di bawa di dalam tas punggungnya. Ia tidak bisa mengendarai sepeda motornya, ia berjalan di jalan raya sambil menuntun motor dan berjuang diantara asap tebal yang telah menyelimuti lingkungannya agar bisa sampai ke kamp pengungsian.
"Saya benar-benar melewati api. Ada banyak abu panas yang menempel di wajah saya, selain itu hawa panas api membuat keadaan semakin buruk,” kata Shawn kepada Canadian Press. "Semuanya macet. Itu kekacauan terbesar yang pernah saya lihat. "