Menuju konten utama
Ijtima Ulama ke-IV

PA 212: Kehadiran Jubir Eks HTI Sebagai Bagian dari Tokoh Nasional

Saat Ijtima Ulama ke IV, Ketua PA 212 menyebutkan, kehadiran Jubir Eks HTI sebagai bagian dari tokoh nasional.

PA 212: Kehadiran Jubir Eks HTI Sebagai Bagian dari Tokoh Nasional
Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212, Slamet Ma'arif menyebutkan kehadiran Juru Bicara eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Islmail Yusanto pada giat Ijtima Ulama IV karena ia sebagai bagian dari Tokoh Nasional, aset negara, dan salah satu tokoh intelektual Indonesia di Lorin Hotel Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/8/2019). tirto.id/Riyan Setiawan

tirto.id - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif menyebutkan, kehadiran Juru Bicara eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ismail Yusanto pada giat Ijtima Ulama IV karena ia sebagai bagian dari Tokoh Nasional, aset negara, dan salah satu tokoh intelektual Indonesia.

"Maka kita mengundang beliau karena bagian dari tokoh, anak bangsa yang memang ada di negara yang kita cintai ini," kata dia saat di Lorin Hotel Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (5/8/2019).

Dirinya mengatakan, pada giat Ijtima Ulama IV kali ini, Ismail akan diberikan waktu untuk menyampaikan masukannya.

"Ya, pasti kita persilakan agar semua peserta juga bisa dari beliau tokoh yang tidak dipungkiri, beliau punya basis massa yang konkret dan jelas. Itu yang jadi pertimbangan kami kenapa beliau diundang," ucapnya.

Sementara, Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Martak mengatakan, Ismail Yusanto diundang secara pribadi, dan bukan kapasitas sebagai Jubir eks HTI.

"Ismail yusanto diundang sebagai pribadi, tidak sebagai perwakilan organisasi. Pribadi ya," kata dia pada kesempatan yang sama.

Kemudian, Sekretaris Jenderal (Sekjen) GNPF Ulama Edy Mulyadi menuturkan, Ismail diundang ke giat Ijtima Ulama IV juga karena ia memiliki pesantren.

"Beliau punya pesantren, punya sekolah," tuturnya.

Selain Ismail, ulama yang hadir pada pertemuan tersebut antara lain Kiai Akhir Zaman, Gus Nur, salah satu cucu pendiri Nahdatul Ulama (NU) Gus Aam, Ulama dari Jawa Timur, dari Kediri, Gersik, Kediri, dan beberapa ulama lainnya.

Baca juga artikel terkait IJTIMA ULAMA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Politik
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno