tirto.id - GSM Arena menyebut bagi industri telepon seluler, masa 10 tahun terakhir merupakan masa paling subur dalam bidang inovasi. Perkembangan teknologi ponsel tidak hanya berkisar di ranah perangkat keras dan perangkat lunak, namun juga menyentuh pengalaman pengguna.
Lantas, sambil mengucapkan selamat tinggal kepada tahun-tahun menentukan itu—seperti halnya warganet merilis pencapaian-pencapaian mereka—GSM Arena juga mendaftar ponsel apa saja yang menandai tonggak-tonggak penting industri di era itu.
Salah satunya adalah OPPO Find X.
“Lebih dari sekadar menyingsingkan kamera selfie, seluruh bagian atas perangkat ini bergerak, memunculkan ‘para penembak’, termasuk flash,” tulis GSM Arena, merujuk fitur Pop-Up Camera yang melekat pada ponsel premium OPPO keluaran Juli 2018 tersebut.
Ya, bersama kamera selfie 25 MP, ‘para penembak’ lain dalam Find X adalah dual kamera belakang 16 MP dan 20 MP.
Selain kamera, GSM Arena juga menyebut teknologi SuperVOOC 50 W pada Find X Lamborghini (seri super premium OPPO) adalah perintis pengisian daya super cepat ponsel pintar. Seiring waktu, teknologi itu terus diperbarui dan tidak hanya melekat pada ponsel kelas atas. Ponsel-ponsel dengan harga lebih murah juga dilengkapi dengan SuperVOOC.
“Teknologi tersebut telah meringankan kebutuhan pengguna terhadap pengisi daya cepat,” sambung tim GSM Arena.
Sebelum Find X, OPPO lebih dulu meluncurkan seri Find 1, Find 3, Find 5, dan Find 7. Perangkat Find 1 Plus bahkan menandai debutnya dengan terjual sebanyak 7 unit pada Maret-Juni 2016
“Find Series merupakan flagship OPPO yang dibuat sebagai perwujudan dari tagline OPPO: The Art of Technology. Sebagai masterpiece, seri ini tidak sembarangan dirilis. Setiap generasi Find Series dibuat untuk menjawab pertanyaan dari konsumen premium OPPO,” kata Aryo Meidianto, PR Manager OPPO Indonesia.
Menurut Aryo, Find Series haruslah menjadi pelopor sekaligus representasi pengembangan dan inovasi teknologi OPPO. Sebab itu, beberapa perangkat Find Series mendapat label ‘ponsel pintar pertama’ di dunia.
“Misalnya F3, smartphone tertipis pertama; F5 smartphone dengan layar HD pertama; dan—seperti disampaikan GSM Arena—pengisian super cepat SuperVOOC juga dimulai dengan produk Find X Lamborghini.”
Konsultan Bisnis Peter Drucker menyebut usaha bisnis hanya dan hanya punya dua fungsi dasar: pemasaran dan inovasi. “Keduanya memproduksi hasil; dan seluruh sisanya adalah biaya.”
Manajemen OPPO tahu betul arti sebuah inovasi, sekaligus biaya yang membayanginya. Pada akhir 2018, mereka menggelontorkan dana senilai 20 triliun rupiah buat riset dan pengembangan teknologi, termasuk untuk mengembangkan kecerdasan buatan dan teknologi 5G. Dan tahun ini, anggarannya lebih besar lagi.
"Tahun ini dan dalam tiga tahun ke depan kami menginvestasikan 50 miliar yuan (99 triliun rupiah) untuk tim riset dan pengembangan," kata Tony Chen, pendiri sekaligus CEO OPPO, di Shenzen, Cina, Selasa (10/12/2019).
Chen menambahkan, hal yang menjadi fokus investasi kali ini adalah percepatan komersialisasi 5G dan pengembangan perangkat Internet of Things (IoT). Semua itu dilakukan demi menegaskan posisi Oppo yang tak lagi sekadar produsen ponsel semata, namun juga pabrikan smart watch, smart headphone, smart router 5G CPE, dan AR Glass. Produk-produk itu rencananya akan diluncurkan pada kuartal pertama tahun ini.
“Ponsel pintar hanyalah perangkat awal tapi punya peran vital menjadi pintu utama ekosistem IoT,” pungkas Chen.
DNA Pengembang
Sejak berdiri pada 2004, ambisi untuk terus berkembang dan berkembang seolah telah menjadi DNA OPPO.
Mulanya, jenama ini hanyalah perusahaan kecil di Provinsi Guangdong, Cina, yang memproduksi ponsel dan beberapa produk elektronik lain. Fokus awal mereka adalah menjual ponsel musik. Barulah ketika Android diminati publik, OPPO menjajaki pasar ponsel kamera.
Di tahun keempat, berkat riset yang tekun, sikap analitis terhadap kebutuhan pelanggan, serta mengawal ketat standar kualitas produksi, OPPO meraih kesuksesan di pasar Cina. Tiga tahun kemudian, mereka mulai mengepakkan sayap ke pasar internasional dengan mula-mula menjajaki kawasan Asia Tenggara dan negara-negara berkembang di kawasan lain.
Sementara pasar demi pasar baru terus dijajaki, pada 2012, OPPO juga merilis tipe Find Way. Inilah ponsel pintar pertama di dunia yang dilengkapi kamera depan 5 MP. Kala itu, perhatian konsumen terhadap kamera ponsel mulai besar. Karenanya, OPPO segera merespon dengan melakukan pengembangan teknologi.
“Kami mulai masuk ke pengembangan kamera depan, pada akhir 2015, melalui OPPO R7 Series yang dilengkapi kamera depan 8 megapiksel. Ini juga untuk menanggapi tren kemunculan para Youtuber,” lanjut Aryo.
Produk-produk OPPO terus merambah negara demi negara, benua demi benua. Pada kuartal I-2015, 7,3 juta unit produk OPPO dikirim ke seluruh dunia. Setahun kemudian, angka itu melonjak hingga 153,2 persen menjadi 18,5 juta unit. Capaian itu membuat OPPO menjadi salah satu produk paling laku di tataran global.
Awal 2016 OPPO menjajal strategi baru dengan fokus membuat ponsel kamera. Jargon pun diganti dari “OPPO Smartphone” menjadi “OPPO Camera Phone”.
Langganan MWC
Sejak 2013, OPPO rutin mengikuti gelaran Mobile World Congress (MWC), dan hanya sekali absen pada 2018. Di MWC, OPPO kerap mengenalkan produk dan inovasi anyar mereka. Pada MWC 2019, perusahaan mengenalkan pengembangan jaringan 5G dan teknologi 10x Losseless Zoom pada perangkat OPPO Reno.
“Soal 10x Losseless Zoom, OPPO menjamin bahwa gambar yang dihasilkan dengan teknologi ini tetap tajam karena menggunakan zoom berjenis optikal, bukan perbesaran secara digital,” terang Aryo.
Tahun ini, sebagai bentuk kewaspadaan terhadap penyebaran virus Corona MWC gagal digelar. Sekiranya event itu berlangsung, sebagaimana dilansir Gizchina, salah satu produk yang akan dikenalkan di MWC 2020 adalah seri anyar OPPO Reno: Reno ACE. Produk ini dilengkapi baterai bekapasitas 4000 mAh yang cukup diisi hingga penuh dalam kurun 30 menit saja.
Saat meluncurkan OPPO Find X dan OPPO R17 Pro di tahun 2018, pihak OPPO menyebut kamera pada produk-produk mereka mengandung tiga filosofi: Clarity (kejernihan), nature beauty (keindahan alam), dan fun (kegembiraan) Khusus untuk seri Find X, mereka memberi penekanan pada tiga jargon yang amat “milenial”: leading (memimpin), young (muda), dan beautiful (cantik).
Menariknya, semangat “muda” yang diusung OPPO tak sekadar jargon. Perwakilan Pengembangan Sumber Daya Manusia OPPO Jin Haiso menyebut vendornya diisi oleh banyak talenta muda, bahkan hingga level elite.
Dalam konteks demikian, peran anak muda selaku pengubah dunia tak terasa klise, bukan? Inovasi demi inovasi yang konsisten dilakukan Oppo juga mematahkan stereotipe: sekalipun berasal dari Cina, produk-produk mereka bukanlah produk kelas dua.
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis