tirto.id - Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah sedang menyelidiki laporan kebocoran soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tingkat SMA di Kabupaten Kudus.
Asisten Ombudsman RI Perwakilan Jateng, Muhammad Agus Ardiansyah menyatakan mendatangi SMA Negeri 1 Kudus dalam rangka meminta klarifikasi mengenai dugaan kebocoran soal di daerah ini.
Ia mengatakan, masih melakukan pemeriksaan dan kajian lebih lanjut guna mengetahui ada tidaknya maladministrasi terkait dengan kasus ini.
"Kami belum bisa memastikan ada tidaknya pelanggaran, karena masih dilakukan pemeriksaan," ujar Agus di Kudus pada Rabu (22/3/2017) seperti dilansir Antara.
Agus mengimbau semua pihak, baik siswa, guru maupun masyarakat, segera melapor ke lembaganya bila menemukan indikasi pelanggaran di pelaksanaan USBN 2017, termasuk terkait kasus kebocoran soal maupun kunci jawaban.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 1 Kudus, Shodiqun mengungkapkan, bahwa dirinya mengetahui adanya dugaan kebocoran naskah soal USBN justru dari orang lain. Demikian pula para siswanya yang mengetahui isu ini justru setelah mereka selesai mengerjakan USBN pada Senin kemarin.
"Siswa menanyakan adanya soal yang bocor justru pada hari berikutnya setelah ramai diberitakan," ujar Shodiqun.
Dia memastikan siswanya tidak terpengaruh dengan dugaan adanya soal yang bocor. Jumlah siswa di SMA Negeri 1 Kudus yang mengikuti USBN tahun ini sebanyak 336 siswa.
Shodiqun menambahkan, naskah soal USBN dibuat oleh tim gabungan dari Kabupaten Kudus dengan Provinsi dengan persentase 30 persen soal dari Kudus dan 70 persen soal dari Provinsi Jateng.
Sementara itu, saat berkunjung ke Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada hari ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy menyatakan kabar adanya kebocoran soal USBN di sejumlah daerah tidak benar.
"Kami sudah turun ke daerah yang terindikasi ada kebocoran soal. Kepala sekolah di daerah yang disinyalir ada kebocoran soal USBN sudah mengkonfirmasi yang bocor bukan soal USBN, tapi soal lain,” kata Muhadjir di Malang, Jawa Timur, pada Rabu (22/3/2017) seperti dikutip Antara.
Meskipun demikian, Muhadjir menduga penyebaran informasi kebocoran soal USBN itu tidak bermaksud mengganggu proses pelaksanaan ujian untuk SMA dan SMK pada 20-23 Maret 2017. “Namanya orang iseng ya bisa saja dan kami tidak tahu itu soal apa."
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom