Menuju konten utama

OJK: Transaksi Digital RI Capai Rp87 Kuadriliun, Naik 50,6%

OJK juga mencatat ada 97pindar yang beroperasi dengan nilai transaksi mencapai Rp77 triliun di Desember 2024 atau tumbuh 29 persen.

OJK: Transaksi Digital RI Capai Rp87 Kuadriliun, Naik 50,6%
Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara menyampaikan paparan saat pembukaan acara OECD/INFE - OJK Conference di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (8/11/2024). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/wpa.

tirto.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan nilai transaksi melalui saluran digital perbankan RI saat ini mencapai Rp87 kuadriliun atau naik sebesar 50,6 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per Desember 2024. Angka tersebut berdasarkan data yang dirilis Bank Indonesia (BI).

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, mengungkapkan kenaikan signifikan pada layanan digital perbankan Indonesia terjadi dalam beberapa periode terakhir.

“Nilai transaksi proprietary channel atau channel pembayaran yang dikembangkan dan dimiliki perbankan secara eksklusif baik melalui phone banking, SMS, mobile banking, internet banking ini mencapai 87 kuadriliun, naik 50,6 persen,” ucap Mirza di Sopo Del Tower, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (25/2/2025).

Perkembangan tersebut, menurutnya, selaras dengan adanya perkembangan teknologi sehingga mengubah preferensi masyarakat dalam melakukan transaksi keuangannya. Hal ini terbukti dengan tingginya minat masyarakat dalam menggunakan layanan keuangan digital, salah satunya perbankan digital.

Mirza pun melihat bank-bank besar kini mulai mengadopsi teknologi kecerdasan buatan seperti munculnya fintech P2P lending atau pinjaman daring (pindar). OJK pun kini melakukan rebranding istilah pinjaman online (pinjol) menjadi pinjaman daring (pindar).

“OJK sekarang melakukan rebranding untuk bahasa Indonesianya ya, P2P lending, teman-teman sering sekarang menyebutnya pinjol, kami melakukan rebranding pindar, pinjaman daring. Jadi yang resmi itu pindar, yang ilegal itu pinjol,” ungkapnya.

Menurutnya, pindar memiliki akses keuangan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan masyarakat unbankable. Katanya, saat ini ada 97 perusahaan pindar beroperasi di Indonesia yang telah berhasil menyalurkan pembiayaan, dengan outstanding-nya Rp77 triliun di Desember 2024 atau tumbuh 29 persen.

“Nah trend yang sekarang juga kami cermati, buy now paylater BNPL. Ini juga meningkat cukup pesat, dan kami mencatat bagi debit buy now paylater di perbankan itu Rp22 triliun. Ya atau tumbuh 43,7 persen,” ungkap Mirza.

Baca juga artikel terkait TRANSAKSI DIGITAL atau tulisan lainnya dari Nabila Ramadhanty

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Nabila Ramadhanty
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Andrian Pratama Taher