Menuju konten utama

Nigeria Beberkan Beberapa Alasan Dukung Indonesia di DK PBB

Menlu Nigeria mengatakan bahwa alasan negaranya mendukung pencalonan Indonesia di DK PBB karena peran dan sumbangan dalam menjaga stabilitas perdamaian dunia.

Nigeria Beberkan Beberapa Alasan Dukung Indonesia di DK PBB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. ANTARA FOTO/IORA Summit 2017/Rosa Panggabean.

tirto.id - Nigeria berjanji akan mendukung pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk periode 2019-2020. Dukungan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Nigeria Geoffrey Onyeama saat melakukan pertemuan dengan Menlu Retno Marsudi di Abuja, Nigeria pada Senin (5/6/2017).

Seperti dilaporkan Antara pada Selasa (6/6/2017), Menlu Nigeria mengatakan bahwa alasan negaranya mendukung karena peran dan sumbangan Indonesia dalam menjaga stabilitas dan perdamaian dunia. Selain itu, Indonesia juga dinilai ikut mendorong kerja sama pembangunan antarnegara berkembang, khususnya di Afrika.

Sebagaimana diketahui, saat ini Pemerintah RI tengah berupaya menggalang dukungan untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.

Dewan Keamanan PBB memiliki dua macam keanggotaan, yaitu tetap dan tidak tetap. Anggota tetap terdiri atas lima negara, yaitu China, Rusia, Amerika Serikat, Inggris dan Prancis. Sementara anggota tidak tetap DK PBB yang memiliki masa jabatan dua tahun terdiri atas 10 negara perwakilan dari lima kawasan.

Untuk kursi DK PBB kawasan Asia-Pasifik saat ini ditempati oleh Malaysia dan Jepang. Sementara untuk memperebutkan kursi perwakilan di DK PBB pada periode 2019-2020, Indonesia akan bersaing dengan Maladewa.

Menanggapi hal itu, Pemerintah RI yakin Indonesia bisa menjadi anggota tidak tetap di Dewan Keamanan PBB dalam pemilihan yang akan berlangsung pada Juni 2018.

Seperti yang sebelumnya disampaikan oleh Menlu Retno Marsudi bahwa peluang Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB cukup besar.

"Dukungan sudah cukup banyak. Sudah lebih dari 100 negara. Potensinya ini besar sekali," ujar Menlu Retno.

Baca juga artikel terkait KERJASAMA BILATERAL atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Reporter: Alexander Haryanto
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto