tirto.id - Idul Adha 2022 sebentar lagi tiba yang jatuh bertepatan pada hari Minggu, 9 Juli mendatang.
Saat perayaan Idul Adha, umat Islam dianjurkan melaksanakan salat Idul Adha, di mana hukum mengerjakannya adalah sunah muakad (sangat dianjurkan).
Dalam mengerjakan salat, niat merupakan hal pokok dalam pelaksanaan ibadah.
Sama seperti salat wajib 5 waktu dan salat sunah lainnya, melaksanakan salat Iedul Adha juga perlu membaca niat.
Niat dibaca di dalam hati dengan ikhlas, yang menandakan adanya kesengajaan dalam menunaikan ibadah salat tersebut.
Niat Shalat Idul Adha
Berikut ini bacaan niat salat Idul Adha secara berjamaah baik sebagai iman atau makmum, serta niat salat yang dikerjakan sendiri karena alasan udzur (berhalangan).
Pertama, lafaz niat salat Iduladha untuk imam:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلهِ تَعَــــــــالَى
"Ushallii sunnatan liidil adha rok'ataini imaaman lillahi ta'alaa."
Artinya: "Aku berniat salat Iduladha dua rakaat sebagai imam karena Allah ta'ala."
Kedua, lafaz niat salat Iduladha untuk makmum:
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَــــــــالَى
"Ushallii sunnatan liidil adha rok'ataini makmuman lillahi ta'alaa."
Artinya: "Aku berniat salat Iduladha dua rakaat sebagai makmum karena Allah ta'ala."
Sementara niat melaksanakan salat Idul Adha yang dilakukan sendiri karena alasan udzur adalah berikut ini seperti dilansir situs NU:
Bacaan niat salat Idul Adha munfarid (sendiri) adalah:
اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ للهِ تَعَالَى
Bacaan latinnya: "Usholli sunnatan 'iidil adhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aalaa"
Artinya: "Aku berniat salat sunah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta'ala."
Tata Cara Shalat Idul Adha
Berikut adalah tata cara shalat Idul Adha yang dilaksanakan secara tertib seperti dilansir laman NU Online:
Rakaat Pertama
- Memulai salat dengan takbiratul ihram.
- Membaca doa Iftitah
- Takbir tambahan dengan total 7 (tujuh) kali pada rakaat pertama.
- Membaca surah al-Fatihah
- Membaca surah yang dianjurkan, yaitu Surah al-A'la
- Rukuk dengan tuma'ninah
- Iktidal
- Sujud
- Duduk di antara 2 sujud dengan tuma'ninah
- Sujud kedua
- Duduk istirahat sejenak sebelum bangun untuk melaksanakan bangkit dari sujud
- Takbir dengan total 5 (lima) kali pada rakaat kedua setelah takbir intiqāl (bangkit dari sujud).
- Membaca Surah al-Fatihah
- Membaca surah yang dianjurkan, yaitu Surah al-Ghaysiyah
- Rukuk dengan tuma'ninah
- Iktidal
- Sujud
- Duduk di antara 2 sujud dengan tuma'ninah
- Sujud kedua
- Duduk tasyahud akhir (tawarruk)
- Salam.
Pada saat takbir di rakaat pertama dan rakaat kedua, maka di antara takbir-takbir itu dianjurkan membaca:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Bacaan latinnya: Allahu akbar kabra, walhamdulillaahi kabira, wa subhanallaahi bukrataw washiila.
Artinya: “Allah Mahabesar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Mahasuci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Atau membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Bacaan latinnya: Subhanallahi walhamdulillaahi walaa ilaaha illallah wallaahu akbar.
Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.”
Editor: Addi M Idhom