Menuju konten utama

Netizen Buat Petisi Hukum Semua Pengujar Kebencian Terhadap Sulli

Netizen Korsel membuat petisi yang berisi tuntutan agar penyebar ujaran kebencian terhadap Sulli di hukum.

Netizen Buat Petisi Hukum Semua Pengujar Kebencian Terhadap Sulli
Bintang pop dan aktris Korea Selatan Sulli. (Jang Se-young/Newsis via AP)

tirto.id - Netizen Korea Selatan membuat petisi di sebuah website petisi nasional Blue House, Korea Selatan pada Selasa (15/10/2019). Netizen Korea menuntut hukuman untuk siapa saja yang meninggalkan komentar negatif yang menyebabkan kematian Sulli, mantan personel f(x) tersebut.

Hal tersebut dilakukan mengingat kasus dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh Sulli di kamar apartemennya adalah akibat depresi yang ia derita karena ujaran kebencian yang selalu ia terima dari para pengguna internet.

Petisi tersebut diberi judul “Kami menuntut hukuman berat untuk siapa saja yang telah meninggalkan komentar kebencian yang menyebabkan kematian Sulli f(x).”

Dalam kolom deskripsi petisi tersebut dijelaskan, “Kami menuntut hukuman berat bagi mereka yang meninggalkan komentar kebencian yang akhirnya menyebabkan kematian Sulli. Orang lainnya, seperti Jonghyun juga telah menderita dari komentar kebencian tersebut yang menghasilkan sebuah keputusan yang mengerikan.”

Pembuat petisi tersebut juga meminta adanya revisi Undang-undang terkait ujaran kebencian, agar kejadian yang sama tidak terulang kembali.

“Jika undang-undang tidak diubah, lebih banyak peristiwa seperti ini dapat terjadi. Harap revisi undang-undang sehingga mereka yang meninggalkan komentar kebencian dapat menerima hukuman berat.”

Menurut E-Daily, Selasa (15/10/2019) pukul 12.30 KST, petisi tersebut sudah ditanda tangani sebanyak 1.200 orang. Jika petisi tersebut telah ditanda tangani sebanyak 200 ribu orang, maka pemerintah lewat Blue House harus memberikan respons terkait masalah ini dalam waktu sebulan setelah petisi berakhir.

Selain itu, muncul petisi lainnya yang mengharapkan adanya perubahan hukum sehingga semua pengguna sosial media di internet menggunakan nama asli mereka. Dalam deskripsi petisi tersebut menyatakan bahwa penggunaan nama asli di internet sangat penting untuk melindungi hak-hak orang lain, demikian seperti dikutip Koreaboo.

Sulli ditemukan meninggal di apartemennya daerah Seongnam, Provinsi Gyeonggi, Korea Selatan, Senin (14/10/2019) pukul 15.21 KST. Jasad Sulli ditemukan manajernya yang kemudian dilaporkan ke Kepolisian Seongnam Sujeong.

Sulli sendiri terakhir menghubungi manajernya pukul 18.31 KST pada Minggu (13/10/2019). Besoknya, Senin (14/10/2019) pukul 15.20 KST, sang manajer memutuskan untuk pergi ke apartemen Sulli di Seongnam dan menemukan jasadnya di lokasi kejadian.

Meski penyebab kematiannya belum dipastikan, muncul dugaan bahwa Sulli meninggal karena bunuh diri. Sejauh ini, polisi belum menemukan catatan bunuh diri milik Sulli untuk memastikan dugaan tersebut.

Akan tetapi, di lokasi kejadian, polisi menemukan sebuah memo yang ditulis oleh Sulli untuk mengespresikan perasaan hatinya. Polisi juga mengungkapkan bahwa surat tersebut berupa sticky note yang biasanya Sulli gunakan untuk menulis apa yang ia rasakan. Meski demikian, polisi menolak mengungkap isi memo tersebut, demikian seperti dikutip JTBC Plus.

Dugaan bunuh diri yang dilakukan Sulli tersebut diperkuat dengan pernyataan Sulli yang pernah mengungkapkan bahwa ia memiliki gangguan panic disorder sejak kecil.

Hal tersebut diungkapkan Sulli dalam sebuah unggahan teaser video untuk program acara reality show miliknya “Jinri Market” di media sosial Instagram. Akan tetapi, video tersebut kini telah dihapus oleh Sulli.

“Bahkan orang terdekatku telah meninggalkan aku. Aku sangat tersakiti oleh mereka dan aku merasa tidak ada orang yang mengerti diriku, yang mana membuat aku semakin terjatuh,” ujar Sulli dalam video tersebut, demikian seperti dikutip The Korea Times.

Jinri Market sendiri merupakan program reality show yang dibintangi Sulli, dan ia berperan sebagai CEO untuk sebuah pop-up store dalam program acara tersebut.

SM Entertainment, selaku agensi yang menaungi Sulli juga akhirnya memberikan respons terkait kematian Sulli.

"Kami mohon maaf untuk memberi tahu kalian tentang berita ini. Sulli telah meninggalkan kita semua. Kami masih tidak dapat mempercayai kenyataan ini dan kami bersedih."

SM juga melanjutkan, "Kami juga ingin meminta semua orang untuk berhenti mengedarkan rumor spekulatif dan artikel demi para anggota keluarganya yang menderita karena berita sedih yang tiba-tiba ini. Kami ingin menyampaikan belasungkawa tulus kami kepada mendiang,” ujar perwakilan SM Entertainment, demikian seperti dikutip Osen.

Baca juga artikel terkait SULLI atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Maria Ulfa
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Yantina Debora