Menuju konten utama

Nelayan Temukan Mayat WNA Mengambang, Diduga Penyelam yang Hilang

Mayat yang ditemukan nelayan di Teluk Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, diduga penyelam yang hilang di perairan Pulau Sangiang.

Nelayan Temukan Mayat WNA Mengambang, Diduga Penyelam yang Hilang
Ilustrasi otopsi mayat. FOTO/Istock

tirto.id - Mad Nandar, seorang nelayan yang sedang melaut, menemukan mayat mengapung di perairan Teluk Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Senin (11/11), sekira pukul 05.30 WIB.

Kemudian ia menghubungi Cik Linah untuk memberitahukan adanya mayat. Cik Linah segera memberitahukan pihak Polsek Bengkunat atas temuan tersebut.

“Usai menerima laporan, Polsek Bengkunat menuju TKP untuk mengevakuasi mayat ke Puskesmas Bengkunat," ucap Kabid Humas Polda Lampung Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, dalam keterangannya, Selasa (12/11/2019).

Dokter puskesmas segera memvisum mayat tersebut. Ciri-ciri korban yakni tinggi 175 cm, berkulit putih, berjenggot tipis beruban, usia sekira 50-60 tahun.

Barang bukti yang ditemukan antara lain:

a. Jam tangan merk suunto dalam keadaan hidup di tangan sebelah kiri.

b. Baju renang lengkap warna hitam merek slinx wet suits.

c. Tutup kepala/morvis merek hevto warna hitam.

d. Sarung tangan merek scubapro warna hitam.

e. Alas sepatu selam merek mares plexads.

f. Sepatu katak selam merek aqua lung phajer.

g. Pisau sangkur merek diablo warna hitam kombinasi hijau yang melekat di pinggang sebelah kiri.

h. Celana dalam dengan warna biru muda kombinasi hitam.

i. Botol air mineral yang berada di kantong kaki sebelah kiri.

j. Karet perekat warna hitam yang terpasang di lengan kiri.

Korban bernama Bing Yang Wang, warga negara Singapura, yang diduga salah satu dari tiga penyelam yang hilang karena tenggelam di Pulau Sangiang, Banten, pada 3 November 2019.

“Namun untuk kepastian perlu identifikasi dan autopsi oleh tim Disaster Victim Identification Mabes Polri,” kata Pandra.

Bing Yang Wang diduga merupakan pekerja di PT Morowali Industry Aico. Ia menyelam bersama Tan Xue Tao yang diduga bos dari PT Wuling Motor, Tian Yu yang diduga pekerja dari PT China-lndonesia. Ketiganya hilang ketika menyelam di perairan Pulau Sangiang.

Kepala Basarnas Banten, M Zainal Arifin menyatakan belum bisa memastikan apakah korban merupakan rekan dari bos Wuling.

“Saat ini masih diidentifikasi dan autopsi terhadap mayat. Saya belum dapat hasilnya, sehingga belum tahu identitas yang valid dari mayat tersebut," ujar dia ketika dihubungi reporter Tirto, Selasa (12/11/2019).

Baca juga artikel terkait NELAYAN atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Abdul Aziz