tirto.id - Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem Teuku Taufiqulhadi yakin jatah kursi menteri untuk partainya di kabinet Jokowi-Ma'ruf tidak akan berkurang.
"Tidak ada yang berkurang kalau sudah ditetapkan nanti," kata Taufiqulhadi di Gedung DPR, Jakarta pada Senin (8/7/2019).
Sebelumnya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) meminta jatah menteri untuk kadernya dipisah dengan jatah menteri untuk Nahdlatul Ulama (NU), sehingga hal itu dikhatirkan mengurangi jatah menteri untuk partai lain.
Namun Taufiqulhadi menilai tak perlu ada jatah khusus NU lantaran ormas Islam terbesar itu bukan partai. Menurutnya, NU tidak akan menuntut diberi jatah menteri.
Kendati demikian ia mempersilakan jika nantinya Jokowi memberi jatah menteri khusus NU. Ia yakin ada pertimbangan lain di balik keputusan itu.
"Kalaupun dimasukkan pasti ada pertimbangan-pertimbangn tertentu," ujarnya.
Taufiq sendiri mengklaim hingga saat ini partainya belum mendiskusikan soal nama-nama menteri dengan Jokowi. Karenanya, jika kemudian beredar nama calon menteri dari Nasdem menurutnya itu hoaks belaka.
Sebelumnya, Wakil Sekjen PKB Daniel Johan meminta agar jatah menteri untuk PKB dan NU dipisah. Menurutnya, meskipun PKB lahir dari NU, tapi dua organisasi itu berbeda.
Selain itu ia mengaku mendapat aspirasi agar kader NU dipercaya menjadi menteri. Pasalnya, NU dinilai turut bekerja keras memenangkan Jokowi - Ma'ruf Amin dalam kontestasi Pilpres yang lalu.
"Karena NU kan juga bagian yang sangat bekerja keras kemarin, sehingga itu dua hal yang berbeda," kata Daniel di Menteng, Jakarta Pusat pada Sabtu (6/7/2019).
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Irwan Syambudi