Menuju konten utama

NasDem Ungkap soal Kabar JK jadi Penghubung Anies ke Khofifah

Partai NasDem tidak menampik terkait isu JK yang  menjadi penghubung antara Anies untuk bersanding dengan Khofifah Indar Parawansa di Pilpres 2024.

NasDem Ungkap soal Kabar JK jadi Penghubung Anies ke Khofifah
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri) menerima cinderamata dari Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan) usai menjadi pembicara utama dalam seminar kebangsaan Rakernas Partai Nasdem di Jakarta, Kamis (16/6/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) dikabarkan menjadi penghubung antara Anies Baswedan untuk bersanding dengan Khofifah Indar Parawansa di Pilpres 2024. Partai Nasional Demokrat (NasDem) pun tidak menampik dengan kabar tersebut.

"Itu konteksnya personal dan kita tidak menampik adanya dukungan. Kita butuh banyak dukungan dari tokoh penting," kata Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem), Ahmad Ali saat dihubungi wartawan, Jumat (4/3/2023).

Lebih lanjut, dia mengakui ada banyak partai yang berharap mendapatkan dukungan dari Jusuf Kalla. Karena JK memiliki efek yang cukup tinggi.

"Sekelas Pak Jusuf kalla memang ada figur yang tak butuh dukungan dari beliau," imbuhnya.

Sementara itu, Ali mengakui partainya berharap Anies bersama Khofifah untuk berlaga di pesta demokrasi. Dia menilai mereka saling melengkapi dan Khofifah bisa membantu Anies mendulang suara di Jawa Timur.

"Kemudian wakil presiden bisa mengisi kekosongan dan kelemahan Mas Anies. Baru dilihat figurnya. Seperti kita lihat Mas Anies lemahnya di Jawa Timur," jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengakui partainya bersama Koalisi Perubahan menyerahkan sepenuhnya kepada Anies terkait nama cawapres.

"Keinginan Anies itu yang lebih penting," pungkasnya.

Mengapa Khofifah yang Dilirik sebagai Bakal Cawapres?

Berdasarkan data survei Populi Center periode 25 Januari hingga 3 Februari 2023 terhadap 1.200 responden, Khofifah berada di peringkat lima besar dengan perolehan persentase 6,2 persen. Nama Khofifah masih kalah dari Ridwan Kamil (22,4 persen), Sandiaga Uno (9,9 persen), AHY (9 persen), dan Erick Thohir (8,8 persen).

Direktur Eksekutif Indonesia Political Power, Ikhwan Arif menilai, pertemuan Prabowo-Khofifah menunjukkan bahwa menteri pertahanan tersebut mulai serius menentukan siapa bakal cawapres yang akan dipilih demi meningkatkan suara mereka.

“Prabowo mulai mencari cawapres alternatif untuk berjaga-jaga apabila teman koalisinya Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB bergabung dengan koalisi lain,” kata Ikhwan, Rabu (15/2/2023).

Baca juga artikel terkait ANIES MAJU DI PILPRES 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Intan Umbari Prihatin