tirto.id - Partai NasDem menjamin kasus yang sedang menimpa Walikota Manado GS Vicky Lumentut (GSVL) akan tetap diusut Kejaksaan Agung meski sang politikus kini sudah bukan lagi kader Partai Demokrat.
Sekretaris Jenderal NasDem Johnny G Plate menyebut, partainya tak akan mencampuri urusan hukum yang sedang menimpa Vicky. Ia yakin Kejagung akan tetap mengusut kasus Vicky, yakni dugaan korupsi bantuan penanganan banjir di Manado tahun 2014.
"Kalau kasus-kasus itu, masalah hukum kita serahkan pada perangkat hukum. Kami meyakini bahwa Kejaksaan Agung, kebetulan Jaksa Agung sudah mengatakannya, Kejagung akan berjalan di atas rel-rel hukum. Itu mendapat dukungan kuat dari NasDem bahwa memang harusnya demikian," kata Johnny di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (28/9/2018).
Vicky sebelumnya adalah kader Demokrat. Ia juga menjabat Ketua DPD Demokrat Sulawesi Utara sebelum pindah ke NasDem.
Kepindahan Vicky ke NasDem diduga oleh Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan usai yang bersangkutan sempat dua kali mendapatkan panggilan dari kejagung karena kasusnya.
Johnny pun menganggap biasa perpindahan Vicky dari Demokrat ke NasDem. Menurutnya, perpindahan kader antarparpol merupakan hal yang wajar terjadi.
"Perpindahan politikus dari parpol satu ke parpol lain itu berlangsung natural dan sudah lama. Tidak hanya di Indonesia terjadi," kata Johnny.
Perpindahan Vicky dari Demokrat ke NasDem membuat Wakil Sekjen Demokrat Andi Arief mempertanyakan posisi Jaksa Agung M Prasetyo. Pertanyaan itu ia sampaikan melalui akun Twitter resminya.
HM Prasetyo tercatat sebagai kader Nasdem. Ia juga terpilih menjadi DPR RI Fraksi Nasdem periode 2014-2019, sebelum diangkat menjadi Jaksa Agung.
"Jokowi ini tahu apa pura-pura enggak tahu atau malah terlibat dalam urusan abuse of power Jaksa Agung yang menjadi ketua DPD Nasdem provinsi kejaksaan?" tulisnya di akun Twitter.
Selang beberapa saat, Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta maaf kepada Jokowi melalui akun Twitter pribadinya atas cuitan Andi tersebut.
Saya minta maaf kpd Presiden Jokowi & Jaksa Agung atas "tweet" Bung Andi Arief (AA), kader Demokrat, yg terlalu keras *SBY*
— S. B. Yudhoyono (@SBYudhoyono) September 28, 2018