tirto.id - Seorang ibu hamil diduga menjadi korban pelecehan verbal oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Tambora, Jakarta Barat. Dugaan pelecehan itu diunggah ke media sosial TikTok.
Pelecehan terjadi saat ibu hamil itu memeriksakan kandungan kemudian seorang bidan menyebutkan kata-kata dinilai tak pantas seperti pertanyaan mengenai hubungan seksual serta keputihan yang dialaminya. Kemudian saat bersalin, ibu hamil itu diminta untuk bersama suaminya agar bisa dilayani.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, saat ini tengah diselidiki untuk mencari titik terang. Bila terbukti, pemprov akan memberikan sanksi kepada petugas kesehatan.
Kepala Puskesmas Kecamatan Tambora, Kristianti membantah bahwa seorang ibu hamil harus membawa suami jika ingin bersalin di tempat itu. Menurut dia, terpenting saat persalinan ada seorang pendamping yang bertanggung jawab untuk urusan administrasi.
Selama ini, kata dia, ibu hamil itu telah dilayani dengan baik oleh puskesmas. Pasca-insiden tersebut pihak puskesmas masih menjalin hubungan baik.
"Pasien sudah dilayani sejak awal sampai sekarang dengan baik," kata Kepala Puskesmas Kecamatan Tambora Kristianti saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (8/10/2021).
Terkait peristiwa pelecehan, Kristianti enggan menjelaskannya. Ia menyerahkan pengusutan laporan ke Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Purwadi menjelaskan saat ini petugas masih melakukan penelusuran.
Editor: Zakki Amali