Menuju konten utama

Mondelez Indonesia Dorong Ngemil Bijak & Bisnis Berkelanjutan

Mondelez Indonesia berupaya untuk memenuhi keinginan konsumen akan rasa camilan enak dengan mempertimbangkan manfaat positif dan bisnis berkelanjutan.

Mondelez Indonesia Dorong Ngemil Bijak & Bisnis Berkelanjutan
Parveen Dalal, Presiden Direktur Mondelez Indonesia dalam sesi Media Briefing, Selasa (24/9/2024). FOTO/Mondelez Indonesia

tirto.id - "Ngemil membawa kebahagiaan. Namun, ngemil harus dilakukan dengan bijak."

Ungkapan ini disampaikan oleh Presiden Direktur Mondelez Indonesia, Parveen Dalal, pada sesi Media Briefing Mondelez Indonesia, Selasa (24/9/2024). Kalimat tersebut menggambarkan esensi kampanye #NgemilBijak.

Kampanye ini telah dijalankan secara intensif oleh Mondelez Indonesia dalam beberapa tahun terakhir untuk merespons pergeseran gaya hidup masyarakat, terutama dalam hal kebiasaan ngemil.

Menurut hasil studi bertajuk "The State of Snacking" yang dirilis Mondelez International, semakin banyak orang di dunia, termasuk di Indonesia, lebih memilih ngemil beberapa kali sehari dibandingkan makan besar. Penelitian ini menunjukkan adanya perubahan perilaku konsumsi, di mana ngemil menjadi salah satu cara untuk memanjakan diri. Parveen Dalal menambahkan, "Indonesia sekarang lebih banyak ngemil dibandingkan lima tahun yang lalu."

Studi tersebut menemukan bahwa gaya hidup yang semakin sibuk dan perubahan pola makan membuat banyak orang mencari cara yang lebih fleksibel untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi harian mereka.

Ngemil menjadi solusi cepat dan praktis, namun tetap bisa memberikan kepuasan rasa. Tren ini mendorong Mondelez Indonesia untuk terus menyediakan pilihan makanan ringan yang tidak hanya lezat, tetapi juga mempertimbangkan manfaat positif camilan bagi tubuh dan pikiran.

“Tujuan (visi) kami adalah memberdayakan konsumen kami untuk ngemil dengan cara yang benar. Maksudnya adalah kami menyediakan pilihan yang tepat agar mereka bisa mengambil keputusan untuk menikmati camilan dengan bijak yang tepat pada waktu yang tepat,” jelas Parveen.

Dengan pendekatan ini, Mondelez Indonesia berambisi menjadi pemimpin dalam industri makanan ringan di Indonesia, memahami preferensi konsumen secara mendalam, yang disesuaikan dengan cita rasa masyarakat.

Sebagai salah satu pemain utama di pasar makanan ringan global, Mondelez Indonesia ingin menghadirkan solusi ngemil yang sesuai dengan selera masyarakat Indonesia, baik untuk mereka sendiri maupun untuk anak-anak mereka.

"Apa yang menarik bagi konsumen Indonesia, apa yang menarik bagi anak-anak mereka, dan kami menyediakan solusi untuk mereka," tambah Parveen.

Lebih lanjut, kampanye #NgemilBijak ini tidak hanya sebatas terkait cara konsumsi kudapan, tetapi juga memberikan opsi ngemil yang berkelanjutan. Dalam hal ini adalah menyediakan kudapan yang diproduksi dengan cara berkelanjutan, mulai dari hulu hingga hilir.

Seperti diketahui, secara global, Mondelez International merupakan produsen cokelat terbesar di dunia. Oleh karena itu, dari sisi hulu, perusahaan berusaha memberdayakan komunitas petani cokelat melalui program “Cocoa Life.”

Program ini tidak hanya mengedukasi petani cokelat terkait praktik yang benar untuk meningkatkan hasil panen. Akan tetapi juga pelatihan atas potensi produk turunan kokoa yang dapat memberikan penghasilan sampingan bagi komunitas petani.

“Cocoa Life merupakan program holistik. Tidak hanya tentang edukasi cara bertani, tetapi juga bagaimana meningkatkan penghidupan komunitasnya,” pungkas Khrisma Fitriasari, Head of Corporate Communication & Government Affairs Mondelez Indonesia pada Selasa.

Saat ini “Cocoa Life” berlangsung di empat provinsi, yakni Sumatera Barat, Lampung, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan. Sementara itu, perusahaan juga mendirikan pusat penelitian cokelat di Banyuwangi, Jawa Timur. Lokasi ini dipilih karena merupakan sentra produksi, iklimnya yang pas untuk memproduksi cokelat, dan juga dekat dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia di Jember.

Kemudian, dari sisi hilir, perusahaan mencoba untuk mengurangi penggunaan sampah plastik melalui gerakan #BijakPlastikSejakDini. Mondelez Indonesia bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat dan pemerintah, seperti IPRO (Indonesia Packaging Recovery Organization), NPAP (National Plastic Action Partnership), dan Gerakan Sekolah Sehat Kemendikbudristek.

Bersama dengan para mitranya, perusahaan berupaya mengumpulkan sampah plastik, mendaur ulang, dan mengedukasi generasi muda untuk meminimalisir penggunaan plastik.

Baca juga artikel terkait FB POST atau tulisan lainnya dari Tim Media Service

tirto.id - Bisnis
Penulis: Tim Media Service
Editor: Tim Media Service