Menuju konten utama

Monash University Indonesia Luncurkan Australia Exchange Program

Program ini membuka peluang bagi mahasiswa Indonesia menempuh fokus studi pascasarjana selama 6 bulan di Monash University, Melbourne.

Monash University Indonesia Luncurkan Australia Exchange Program
Acara Peluncuran “Australia Exchange Program”, Monash University, di On3 Senayan Restaurant, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis (21/11/2024). tirto.id/Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Monash University Indonesia meluncurkan Australia Exchange Program yang bertujuan untuk memungkinkan mahasiswa Indonesia mendapatkan akses pendidikan pascasarjana di tingkat internasional.

Program ini membuka peluang bagi para mahasiswa Indonesia untuk menempuh fokus studi pascasarjana selama 6 bulan di kampus pusat Monash University di Melbourne, Australia, setelah mengenyam pendidikan 1 hingga 1,5 tahun di Monash University Indonesia.

Program perdana ini akan dimulai pada penerimaan mahasiswa Januari 2025 dengan menawarkan empat program studi magister. Yakni Public Policy & Management, Global Business, Urban Design, dan Marketing & Digital Communications. Untuk pembukaan untuk seluruh program magister akan dilaksanakan pada Januari 2026.

Deputy Vice-Chancellor (International) and Senior Vice President Monash University, Profesor Craig Jeffrey, menyebut Australia Exchange Program menawarkan jalur terstruktur menuju pendidikan tinggi berskala global yang mendukung impian mahasiswa Indonesia untuk berkuliah di luar negeri.

“Monash menawarkan pendidikan berkualitas dunia, yang mendorong mahasiswa Indonesia meraih manfaat dari kurikulum yang menumbuhkan perspektif global, sekaligus menjunjung tinggi standar akademik Monash University,” kata Profesor Jeffrey di On3 Senayan Restaurant, Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis (21/11/2024).

Mahasiswa Indonesia yang lolos program ini bakal terbebas dari biaya kuliah Australia, serta mendapat dukungan akademis khusus dan akses ke fasilitas kampus di kedua negara. Australia Exchange Program hanya menerapkan biaya kuliah sesuai kebijakan Monash University, Indonesia.

Program ini juga menawarkan penglaman internasional bagi mahasiswa Indonesia untuk terlibat dalam banyak kegiatan kampus di Monash University, Australia, sekaligus memperoleh perspektif global yang mendorong jejaring internasional untuk jangka panjang.

Selain itu, unggulnya kualitas akademik bakal berperan dalam peluang karir yang luas. Sebab, program ini mendorong peningkatan kemampuan kerja mahasiswa melalui paparan studi internasional, serta peluang memperluas jejaring profesional di wilayah Asia dan Australia.

COO and Vice-President (Operations and Enterprise), Tantia Dian Permata Indah, mengatakan bahwa Australia Exchange Program mempertegas komitmen Monash University dalam menyediakan pendidikan berkelas dunia bagi mahasiswa Indonesia.

“Dengan menjembatani kampus kami di Indonesia dan Australia, kami menyediakan jalur unik bagi mahasiswa untuk mendapatkan peluang pengalaman internasional untuk membangun jejaring yang berguna bagi masa depan mereka. Program ini membuka pintu bagi beragam perspektif global, sumber daya akademis bermutu tinggi, dan peluang karier yang transformatif,” jelas Tantia.

Australia Exchange Program disebutnya sebagai salah satu solusi dalam menjawab tingginya minat mahasiswa Indonesia untuk menempuh pendidikan tinggi di Australia. Hal ini pun sesuai dengan hasil riset Lembaga Statistik UNESCO (UIS) yang mengatakan bahwa saat ini terdapat 12.852 mahasiswa Indonesia berkuliah di Australia, atau lebih dari 20% dari total warga negara Indonesia yang menempuh pendidikan di luar negeri.

Selain itu, Monash University Indonesia juga meluncurkan Monash Innovation Guarantee Postgraduate (MIG-P) sebagai bagian dari Program Mobilitas Global. Program ini bertujuan untuk memperbesar peluang mahasiswa Australia Exchange Program meraih kualitas akademis dan jejaring global.

Adapun program ini menyediakan jalur bagi mahasiswa Indonesia untuk memperoleh pengalaman industri langsung dan mengembangkan keterampilan kepemimpinan dengan para pemimpin industri, termasuk perusahaan komersial atau sosial, lembaga pemerintah atau PBB, serta berbagai startup.

Baca juga artikel terkait UNIVERSITAS atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Pendidikan
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Anggun P Situmorang