tirto.id -
Menentukan segmentasi pasar, menurutnya, lebih penting agar dapat merambah pasar online di tengah gempuran berbagai marketplace lokal maupun internasional.
Hal tersebut ia sampaikan saat bercerita soal kegagalan Lippo Group mengembangkan MatahariMall.com."Seolah-olah jika melakukan sutau e-commerce ini, dititkberatkan pada teknologinya," ujar Mochtar saat berbicara acara Indonesia Digital Conference 2019 yang digelar Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Jakarta, Kamis (28/11/2019).
"Hati-hati, jangan seolah-olah e-commerce ini cerita tentang teknologi," lanjutnya.
Pada awal proses pembentukan tim, kata Mochtar, MatahariMall.com langsung merekrut 300 teknisi untuk mematangkan market online sementara saat itu segmentasi pasarnya belum jelas dan besar.
"Waktu itu kami langsung meng-hire sekitar 300 orang teknisi. Dia lupa bahwa sebenarnya MatahariMall.com perlu mempromosikan diri apakah buka toko, atau bangun pasar di internet, ini mesti jelas baik membuka toko, maupun bangun pasar," imbuh Mochtar.
Menurut Mochtar, teknologi digital hanya instrumen agar barang dengan mudah diperjualbelikan.
Ia mewanti-wanti para pengusaha agar fokus pada pasar yang lebih luas. Sehingga, teknologi yang dibuat dapat menjangkau konsumen yang beralih dari retail ke online.
"Pasar itu tetap yang paling utama. Ini adalah kegagalan daripada MatahariMall.com. Usaha itu selalu harus mulai dari kecil, pelan-pelan menjadi besar tidak bisa langsung, terkecuali perusahaan-perusahaan pemerintah lain tapi bagi swasta, harus hati-hati, rencana kerja harus besar, think big starting from small," pungkasnya.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana