tirto.id - Oarfish atau kerap disebut “ikan kiamat” atau “ikan gempa” terekam kamera seorang penyelam di lepas pantai Taiwan. Rekaman tersebut diambil oleh instruktur selam Wang Cheng-ru di dekat Distrik Ruifang, New Taipei.
Ikan kiamat, julukan yang disematkan pada oarfish ini didasari oleh fakta bahwa dia hidup di perairan yang sangat dalam, kemudian dikolaborasikan dengan mitos di masyarakat lokal yang percaya bahwa ikan itu hanya akan mucul dari dalam laut sebelum atau sesudah bencana seperti gempa bumi terjadi.
Ikan kiamat sangat jarang terlihat di alam liar karena ia lebih menyukai perairan dengan kedalaman sekitar 650 kaki hingga 3.300 kaki. Namun, kadang-kadang, ia juga akan muncul ke permukaan.
"Banyak hewan menakjubkan dapat ditemukan di lepas pantai timur laut Taiwan, dan pemandangan di bawah airnya sangat indah, tetapi ini adalah pertemuan pertama saya dengan ikan oarfish raksasa," ujar Wang, yang telah menyelam selama 15 tahun, kepada News Week.
Rekaman tersebut menunjukkan ikan kiamat, yang tampaknya menderita luka, mengambang di air laut biru jernih. Bahkan sebuah lubang besar terlihat di tengah-tengah tubuhnya.
"Luka-luka pada oarfish raksasa itu mungkin disebabkan oleh serangan hiu cookiecutter [atau hiu cerutu]," kata Wang.
Terlepas dari legenda tersebut, Wang tidak berpikir bahwa oarfish ini muncul ke permukaan karena aktivitas gempa bumi.
"Ikan ini pasti sedang sekarat, jadi dia berenang ke perairan yang lebih dangkal," katanya.
Tidak jelas seberapa besar ikan kiamat dapat bertumbuh, tapi mereka bisa tumbuh hingga 26 kaki. Ada laporan tidak resmi tentang oarfish yang jauh lebih besar, penampakan yang belum dikonfirmasi melaporkan ada yang panjangnya mencapai 50 kaki.
Karena penampilannya yang tidak biasa dan ukurannya yang besar, ikan ini mungkin menjadi sumber dari banyak mitos monster laut.
Ikan Kiamat dan Mitos Bencana Gempa Bumi
Pada tahun 2017, ikan kiamat pernah terlihat di periaran Filipina. Kala itu oarfish tampaknya terdampar di perairan dangkal tak lama sebelum peristiwa seismik.
Penampakan itu memperkuat hubungan oarfish dengan mitos. Secara historis oarfish dikenal di Jepang sebagai "Pembawa pesan dari Istana Dewa Laut" dan pembawa berita tentang gempa bumi.
Kemudian, dilaporkan National Geographic, enam oarfish-termasuk yang berasal dari Agusan del Norte-terlihat beberapa hari sebelum dan sesudah gempa berkekuatan 6,7 skala Richter yang menewaskan delapan orang dan melukai 200 orang lainnya di Kota Surigao, Filipina, sehingga memicu diskusi di media sosial mengenai pertanda yang tampak jelas dari spesies ini.
"Sulit membayangkan fenomena seperti apa yang akan terjadi sebelum gempa bumi yang akan menyebabkan oarfish ini meninggalkan [zona mesopelagis] untuk bergerak menuju pantai dan terdampar," kata Mark Benfield, seorang ahli kelautan dan ekologi di Louisiana State University.
Klaim bahwa aktivitas seismik laut dalam menyebabkan ikan-ikan tersebut melarikan diri tidak terlalu kuat. Sebab, oarfish tidak tinggal di dekat dasar laut tempat aktivitas tersebut terjadi, dan jika teori tersebut benar, oarfish bukan satu-satunya spesies yang terlihat sebelum gempa bumi.
Fakta Ikan Kiamat
Terlepas dari mitos dan julukannya yang cukup mengerikan itu, ikan kiamat atau oarfish memiliki sejumlah fakta menarik yang patut untuk diketahui, berikut ini melansir National Geographic dan Oceana.
1. Oarfish adalah ikan bertulang terpanjang di dunia
Ikan dayung raksasa (Regalecus Glesne) pertama kali dideskripsikan pada tahun 1772, tetapi jarang terlihat karena hidup di kedalaman yang cukup dalam. Ikan ini tidak banyak diketahui, tetapi oarfish raksasa diperkirakan sering berada di kedalaman sekitar 3.300 kaki atau sekitar 1.000 meter dari perumakaan air laut.
Oarfish raksasa adalah spesies ikan bertulang terpanjang yang diketahui hidup, dengan panjang mencapai 56 kaki atau sekira 17 meter. Beratnya bisa mencapai 600 pon atau sekira 270 kilogram.
Ikan berwarna keperakan ini kadang-kadang disebut "raja ikan haring" karena kemiripannya dengan ikan yang lebih kecil, tetapi mereka dinamai oarfish karena sirip dada mereka yang panjang, yang menyerupai dayung. Beberapa orang juga menyebutnya ikan pita karena bentuk tubuhnya.
2. Ikan kiamat memiliki rasa seperti agar-agar
Tidak banyak yang diketahui tentang oarfish karena mereka jarang terlihat hidup, meskipun para nelayan terkadang menariknya ke dalam jaring sebagai tangkapan sampingan yang tidak diinginkan.
Menurut situs web National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), orang-orang yang telah mencoba memakannya, mengatakan bahwa dagingnya lembek dan lengket.
3. Status konservasi belum ditetapkan
Meskipun ikan oarfish diasumsikan langka secara alami, kesulitan untuk mempelajarinya di habitat alami mereka yaitu pada wilayah laut dalam dan sebagian besar gelap telah menghalangi para ilmuwan untuk menilai status konservasinya atau kemungkinan terancam punah.
4. Ikan kiamat memakan plankton kecil dan tidak berbahaya
Meskipun oarfish kemungkinan besar merupakan sumber dari banyak kisah bersejarah tentang ular laut dan monster laut, mereka tidak berbahaya bagi manusia. Oarfish memakan plankton kecil dan memiliki lubang kecil pada sistem pencernaannya. Mereka bahkan tidak memiliki gigi asli, melainkan memiliki struktur tipis yang disebut gill rakers untuk menangkap organisme kecil.
Oarfish kadang-kadang terlihat di permukaan air, tetapi para ilmuwan menduga kemunculan mereka karena terdorong oleh badai atau arus yang kuat, atau mereka berakhir di sana ketika dalam kesulitan maupun sekarat.
Oarfish mungkin terlihat seperti monster laut yang menakutkan, tetapi tidak dianggap menimbulkan bahaya bagi manusia atau pelaut.
5. Oarfish tidak memiliki sisik
Tidak seperti ikan bertulang lainnya, oarfish tidak memiliki sisik. Sebaliknya, mereka memiliki tuberkel dan lapisan keperakan dari bahan yang disebut guanin.
Meskipun mereka beradaptasi untuk bertahan hidup di bawah tekanan tinggi, di permukaan kulit mereka lembut dan mudah rusak.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari