tirto.id - Belum lama ini, sebuah video tersebar di media sosial. Video berdurasi 2:19 menit tersebut menunjukkan proses operasi pengangkatan cacing dari usus.
Dalam operasi tersebut, cacing sudah bergulung dan menyumbat usus besar. Tidak ada narasi tertentu dari video tersebut, hanya suara para petugas kesehatan yang kaget melihat tumpukan cacing yang menyumbat di usus.
Sementara di platform pesan instan Whatsapp, video ini diberi narasi terkait dampak buruk memakan mi instan atau makanan yang tidak matang. Salah satu narasi berbunyi seperti ini:
BAGI YANG SUKA KOMSUMSI MAKANAN JEPANG YANG TIDAK MASAK, SHUSI/IKAN DAN KERANG2 SETENGAH MASAK. INILAH AKIBATNYA DALAM USUS PERUT PENUH DENGAN CACING PITA DAN TUMBUH DENGAN SUBURNYA. DIOPERASI DAN DIAMBIL KELUAR DARI USUSNYA. HATI-HATI YA....
🙏🏽🙏🏽🙏🏽
Lantas, bagaimana fakta sebenarnya?
Penelusuran Fakta
Pada hari yang sama, tepatnya 10 Desember 2020, video serupa juga tersebar di media sosial Twitter. Akun yang membagikan informasi ini adalah @DokterPodcast. Video ini diunggah dengan tulisan sebagai berikut:
Cacingan sampe bergulung membentuk gumpalan yang menyumbat di usus (bezoar) udah jarang ditemui di era modern...
Tapi ternyata masih ada aja di Indonesia
@blogdokter
Video yang dibagikan @DokterPodcast mendapat Retweet sebanyak 619 kali, 488 Quote Tweet, dan Likes sebanyak 1.500 kali hingga 14 Desember 2020.
Kami mengonfirmasi akun @DokterPodcast dan menanyakan asal muasal video tersebut. Berdasarkan penuturan pemilik akun, video tersebut didapat dari tim rumah sakit, sementara penyebabnya adalah cacing Ascaris. Tim @DokterPodcast juga mengonfirmasi bahwa tidak benar jika video tersebut disandingkan dengan narasi dampak buruk mengonsumsi "makanan tidak matang" apalagi sushi.
Menurut blog Alodokter, cacing Ascaris yang biasa disebut cacing gelang, atau nama latinnya Ascaris lumbricoides, dapat menyebabkan infeksi dalam usus manusia. Ascariasis adalah infeksi yang disebabkan oleh parasite cacing gelang ini.
Ascariasis dapat ditemukan di mana saja, tetapi lebih sering terjadi di wilayah dengan fasilitas kebersihan yang kurang memadai. Menurut data World Health Organization (WHO), lebih dari 10 persen populasi dunia terinfeksi cacing, dan paling banyak disebabkan oleh cacing gelang.
WHO juga menyebutkan, angka kematian akibat ascariasis berat diperkirakan mencapai 60 ribu orang tiap tahun. Dari jumlah tersebut, kebanyakan adalah anak-anak.
Masih dari Alodokter, ascariasis secara umum tidak menimbulkan gejala. Namun, ada juga sebagian orang yang mengalami gejala awal seperti demam tinggi, batuk kering, sesak napas, dan mengi. Fase ini terjadi sekitar 4-16 hari setelah telur cacing masuk ke tubuh. Pada tahap ini, dikhawatirkan pula larva cacing berpindah dari usus ke paru-paru.
Sementara itu, gejala tahap lanjut adalah Ketika larva cacing mencapai tenggorokan dan Kembali tertelan ke usus. Pada tahap ini, dikhawatirkan pula cacing berkembang biak. Fase ini berlangsung selama 6-8 minggu pasca telur masuk ke dalam tubuh. Pada umumnya, gejala tahap ini meliputi sakit perut, diare, terdapat darah pada tinja, serta mual dan muntah.
Gejala tersebut akan semakin memburuk bila jumlah cacing di dalam usus semakin banyak. Selain merasakan sejumlah gejala tersebut, penderita juga akan mengalami sakit perut hebat, berat badan turun tanpa sebab, dan terasa seperti ada benjolan di tenggorokan. Selain itu, cacing dapat keluar dari tubuh melalui muntah, saat buang air besar, atau melalui lubang hidung.
Infeksi dapat terjadi bila cacing Ascaris lumbricoides masuk ke dalam tubuh. Telur cacing tersebut dapat ditemukan di tanah yang terkontaminasi oleh tinja manusia. Oleh karena itu, bahan makanan yang tumbuh di tanah tersebut, dapat menjadi penyebab ascariasis.
Cacing Ascaris dapat hidup di dalam tubuh hingga 1-2 tahun. Bila tidak diobati, siklus di atas akan terus berlanjut. Sementara itu, cacing betina dapat menghasilkan hingga 200 ribu telur cacing per hari.
Perlu diketahui, ascariasis banyak berkembang di tempat yang kebersihannya tidak terjaga, terutama di daerah yang memanfaatkan feses manusia sebagai pupuk. Selain itu, ascariasis juga umum terjadi pada wilayah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, padat penduduk, minim akses kebersihan, dan wilayah dengan populasi anak di bawah usia 5 tahun yang tinggi.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa video operasi pengangkatan cacing yang tersebar tidak disebabkan oleh konsumsi mie instan atau makanan yang tidak matang. Dengan demikian, narasi yang menyertai video tersebut bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
==============
Tirto mengundang pembaca untuk mengirimkan informasi-informasi yang berpotensi hoaks ke alamat email factcheck@tirto.id.
Apabila terdapat sanggahan ataupun masukan terhadap artikel-artikel periksa fakta maupun periksa data, pembaca juga dapat mengirimkannya ke alamat email tersebut.
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara