tirto.id - Penikmat musik Korea Selatan dikejutkan dengan kematian Jonghyun SHINee yang bunuh diri diduga karena depresi pada 18 Desember 2017 lalu.
Usai peringatan setahun kematian Jonghyun, salah satu musisi Korsel, Minzy, mantan personel girl group legendaris, 2NE1 berani mengungkap soal depresi yang dideritanya.
Minzy secara terbuka menceritakan pengalaman depresinya kepada Billboard. Minzy mengungkap ia mengalami depresi sejak umur 16 tahun, ketika 2NE1 sukses dengan lagu-lagu popularnya yaitu “Can’t Nobody”, “I Am The Best”, dan “Ugly”.
Peringatan setahun kematian Jonghyun membangkitkan keberanian MInzy untuk mengungkap penyakit depresi yang ia derita. Sebab, kematian Jonghyun mengingatkan Minzy pada dirinya yang dulu.
“Kematian itu mengingatkanku atas diriku yang dulu dan aku mengerti mengapa ia ingin bunuh diri,” ujarnya seperti dikutip Billboard.
Melihat kejadian yang dialami Jonghyun, Minzy juga berujar ia tidak ingin kejadian seperti itu terulang lagi, khususnya di negara tempat ia tinggal yaitu Korea Selatan.
“Aku ingin para idola-idola baru mengerti bahwa kehidupanmu sebagai seorang manusia biasa lebih penting daripada kesuksesan di dunia keartisan,” katanya.
Gadis berusia 24 tahun ini mengatakan, ia mampu melewati masa-masa sulit karena keimanannya, upayanya untuk bangkit melalui album baru, dan dukungan orang-orang terdekatnya.
Minzy, adalah satu di antara tiga personel 2NE1, girl group besutan YG Entertaiment yang debut pada 2009. Bersama Dara, CL, dan Park Boom, ia dan 2NE1 menjadi salah satu girl group ternama di Korea Selatan.
Ketenaran 2NE1 semakin diakui pada 2010 ketika album mereka yang bertajuk “To Anyone” berhasil menjadi salah satu album terlaris di Korea Selatan.
Setahun setelahnya, lagu “I Am The Best” yang mereka rilis pada 27 Juni 2011, menjadi video musik dengan jumlah penonton terbanyak pada masanya.
Setelah mengalami masa jaya selama 7 tahun bersama 2NE1, pada April 2016 Minzy memutuskan untuk keluar dari girl group yang membesarkan namanya tersebut. Tak berapa lama, pada November 2016 YG Entertaiment memberikan sebuah pernyataan 2NE1 telah dibubarkan.
Tak banyak yang tahu, di tengah kepopuleran 2NE1, Minzy mengalami depresi yang berkepanjangan. Ia mengungkapkan, awal depresi yang ia alami didasarkan dari beberapa hal. Salah satunya adalah faktor tekanan dari lingkungan.
“Aku tidak tahu bagaimana cara bersosialisasi dengan orang. Aku memulai karirku di umur yang sangat muda dan aku berada di lingkungan yang penuh aturan," ujar Minzy.
Hal itu membuat Minzy tidak memiliki masa kanak-kanak yang normal. Ia tidak pernah bermain, sebab hari-harinya dihabiskan untuk berlatih bersama orang-orang yang jauh lebih tua darinya.
Selama ia berkarir, ia harus menerima kritikan pedas terkait penampilan visualnya yang dianggap jelek.
Sejak ia debut di umur 15 tahun, ia dan anggotanya selalu disebut warganet sebagai girl group berparas jelek, bahkan oleh CEO-nya sendiri yaitu Yang Hyun Suk.
“Kami mencoba biasa saja dan tidak menganggap hal itu sebagai sesuatu yang penting. Kami mencoba melupakannya tapi tidak bisa. Sangat susah," katanya.
Minzy mengaku ia mengalami perasaan yang sangat kontras selama bersama 2NE1. Ketika di atas panggung dan bertemu Blackjack-julukan fans 2NE1-, Minzy merasa bahagia. Namun ketika konser telah usai dan ia harus kembali menjalani kehidupan di balik layar, ia merasa sangat hampa.
Ia juga mengungkapkan beberapa kali berniat bunuh diri. Depresi yang ia alami, semakin diperparah ketika pihak YG Entertaiment tak juga mewujudkan debut solonya yang sudah ia perjuangkan sejak 2011, hingga pada akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari 2NE1 dan YG Entertainment.
“Aku membutuhkan waktu untuk menyembuhkan depresiku, menemukan apa yang benar-benar ingin aku jalani. Dan salah satu cara untuk memulainya adalah keluar dari 2NE1,” pungkas Minzy.
Minzy Atasi Depresi dengan Hengkang dari 2NE1 dan Mulai Solo Karier
Selepas hengkang dari 2NE1, Minzy langsung melakukan kontrak kerja sama dengan sebuah label baru yaitu Music Work pada Mei 2016. Musik Work lantas memastikan akan segera merealisasikannya debut solo Minzy secepat mungkin.
Tepat satu tahun setelahnya, yaitu 16 April 2017, Minzy memulai debut solo pertamanya dengan sebuah mini album dan lagu utama bertajuk “Flowsik”.
Dilansir dari laman Billboard, mini album pertama bertajuk “MINZY WORK 01 UNO” tersebut mampu menduduki peringkat ke-2 dalam tangga lagu Billboard kategori World Album pada 2017.
Hal ini merupakan capaian yang luar biasa bagi penyanyi pendatang baru, khususnya penyanyi yang berasal dari Asia.
Setelah memulai debut solonya tersebut, Minzy semakin aktif berkarya dan bersolo karier di industri musik Korea Selatan. Bahkan belakangan ini, Minzy telah mengembangkan bakatnya dengan merilis single berbahasa Inggris bertajuk “All of You Say” yang ia rilis pada 1 Desember lalu.
Ketika ditanya mengenai rencana karier dan perjuangannya melawan depresi, Minzy mengungkapkan ia akan bekerja sama dengan lembaga yang mendukung dan memfasilitasi tentang isu-isu kesehatan mental.
Sama seperti Demi Lovato yang menyediakan layanan konsultasi kesehatan mental gratis ketika menggelar konser bertajuk “2018 Tell Me You Love Me Tour”, Minzy mengaku ia juga berencana melakukan hal yang sama pada konser yang akan ia gelar ke depan.
Editor: Dipna Videlia Putsanra