Menuju konten utama

Metamorfosis Jonghyun SHINee: Dari Serangga hingga Briket Batubara

Ada banyak alasan dan bukti mengapa Jonghyun bisa dianggap sebagai idol dengan bakat dan kemampuan istimewa.

Metamorfosis Jonghyun SHINee: Dari Serangga hingga Briket Batubara
Kim Jong-hyun, penyanyi utama boy band asal Korea Selatan Shinee tampil diatas panggung dalam foto tanpa tanggal oleh Yonhap. ANTARA FOTO/Yonhap/via REUTERS

tirto.id - Kim Jonghyun terbangun dari satu mimpi buruk dan mendapati dirinya menjadi seekor serangga.

“Aku membayangkan itu. Tentang bagaimana sang protagonis bermetamorfosis menjadi serangga saat ia terbangun,” ujarnya kepada majalah sastra Littor.

Jonghyun sedang membicarakan The Metamorphosis karya Franz Kafka, salah satu karya penting dalam khasanah kesusastraan dunia. Cerita The Metamorphosis dibuka dengan adegan Gregor Samsa terbangun dan menyadari dirinya telah berubah menjadi serangga raksasa.

Sangat jamak idol Korea Selatan diwawancara majalah gaya. Namun muncul di sebuah majalah sastra tentu cerita lain. Apalagi sang idol menyebut karya pengarang berbahasa Jerman yang demikian berpengaruh dalam kesusastraan itu sebagai buku yang paling sering dibaca.

Baca juga: Memahami Group Idol dan Cara Mereka Untuk Terus Eksis

Jonghyun mengisahkan perkenalannya dengan buku itu. Katanya: “Buku Metamorfosis pertama yang kubaca adalah sebuah buku besar dengan ilustrasi. Buku itu berisi gambar hitam dan putih yang aneh. Aku membaca beberapa versi lainnya, tapi menurutku buku dengan ukuran besar yang pertama kumiliki itu yang paling berkesan.”

Premis cerita Kafka terletak di kalimat pembuka yang begitu mengesankan. Namun kekuatan yang sebenarnya cerita itu bukan berasal dari transformasi fisik Gregor Samsa itu sendiri. Transformasi itu sering dianggap sebagai alusi bagi alienisasi dan absurditas kehidupan modern.

“Dulu aku berbagi kamar dengan kakak perempuanku dan aku membayangkan hal-hal seperti jika aku terbangun dari tempat tidur dan berada di posisi protagonis novel itu, apakah jendela akan terlihat sama, bagaimana meja kerja jadi berbeda atau bagaimana aku bisa membuka laci?” kenangnya lagi.

Jonghyun agaknya menginsafi hal itu. Namun, tak seperti The Metamorphosis dan karya-karya Kafka lain yang banyak tak rampung, Jonghyun punya akhir cerita.

Jonghyun ditemukan tak sadarkan diri di sebuah apartemen studio di Cheongdam-dong, Gangnam, Seoul, pada 18 Desember 2017. Tubuhnya dicengkram karbon monoksida. Ia kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Konkuk, namun nyawanya tak dapat diselamatkan.

Bersinar Bersama SHINee

Bahkan jika alasan cintaku merupakan dosa
Luka mendalam ini membakar, jadi abu
Tapi lebih menyakitkan untuk dilupakan daripada kalah
Saat aku mematikan napasku, aku perlahan sekarat karena derita perpisahan

Obsession

“Aku menerima banyak inspirasi dari medium lain seperti sastra,” sebut penyanyi utama SHINee ini. “Aku menulis lirik ‘Obsession’ setelah baca satu cerita pendek Edgar Allan Poe dan itu tentang sisi gelap cinta.”

Jonghyun didaulat sebagai salah satu dari empat musisi K-pop paling unggul dalam industri idol, tiga lainnya adalah G-Dragon, Zico dan Jinyoung. Mereka, sebut Korea Times, luar biasa berbakat dalam menulis lagu, memproduksi dan menari, ditambah kemampuan lain yang membuat mereka sukses menjadi musikus.

Jonghyun bergabung dengan SM Entertainment melalui audisi SM Academy pada 2005. Ia memiliki warna suara yang beragam dan bahkan bisa bernyanyi hingga nada empat oktaf. Pada 2008, Jonghyun terpilih sebagai anggota kelompok SHINee. Bersama Onew, Key, Minho dan Taemin, boyband ini memulai debutnya pada tanggal 25 Mei 2008 di acara music SBS Inkigayo.

SHINee dianggap sebagai salah satu grup vokal terbaik dalam penampilan panggung di skena K-pop. Penampilan panggung itu terutama dalam tarian yang sangat sinkron dan kompleks. Mereka mendapatkan penghargaan Best Dance Performance di Mnet Asian Music Awards tiga kali berturut-turut untuk "Sherlock", "Dream Girl" dan "View".

Gaya musikal SHINee yang paling khas adalah R&B kontemporer. Grup ini juga dikenal dengan suara eksperimental yang menggabungkan berbagai genre termasuk funk rock, hip hop, dan EDM. Keunggulan dan reputasi SHINee, terutama di Korea dan Jepang, membuat mereka digelari "Pangeran K-pop".

Sebagai penyanyi utama SHINee, warna vokal Jonghyun sangat menentukan beberapa hits grup K-pop ini. Namun ia lebih dari sekadar vokalis. Sejak 2009, Jonghyun mulai berkontribusi sebagai penulis lagu. Dimulai dengan menulis lirik "Juliette" yang muncul di album mini kedua mereka, Romeo.

Jonghyun menjadi artis pertama SM Entertainment yang banyak berkontribusi dalam berbagai bentuk: dari menulis, mengatur, dan menyusun sebuah album. Padahal korporasi industri K-Pop dianggap sangat membatasi peran dan kontribusi para artis dalam proses produksi albumnya sendiri.

Pada 2013 dia semakin mengembangkan kemampuannya menulis lagu. Selama beberapa tahun terakhir, dia menulis di bawah label SM untuk member SHINee lainnya, Taemin, dan boyband EXO. Dia juga menulis untuk beberapa vokalis wanita paling populer di Korea, termasuk IU, Son Dambi, dan Lee Hi.

“Sastra dan film menjelaskan pengantar, perkembangan, peralihan dan konklusi sebuah cerita; ada sebelum dan sesudah sebuah cerita,” jelas Jonghyun soal penulisan. “Tapi musik tidak. Ini sangat bebas.”

Baca juga: Peran Jonghyun dalam Menciptakan Lagu di SHINee

Infografik Jonghyun

Sementara tetap menyalurkan suaranya untuk beberapa soundtrack televisi dan berkolaborasi dengan penyanyi Korea lainnya, Jonghyun merilis EP pertamanya di tahun 2015, Base. Pada tahun yang sama, ia merilis album kompilasi pertamanya, Story Op. 1. Pada April lalu, ia merilis Story Op.2.

Jonghyun juga merilis satu LP, She Is, pada 2016. Melalui album ini, ia menjelajahi perpaduan antara musik dance, rock pop, alt R&B, dan jazz kontemporer, serta membangun identitasnya yang khas sebagai penyanyi solo.

Jonghyun sering masuk klasemen Billboard's World Albums. Album Base memulai debutnya dengan langsung menclok di urutan 1 tak lama setelah dirilis. Sementara album berikutnya muncul di urutan 10 besar. Dia juga bertengger di tangga Heatseekers Albums yang jarang diperoleh artis Korea: Base dan She ada di No. 20. Album Jepang terakhirnya bersama SHINee, Five, memulai debutnya di posisi 3 di tangga musik Oricon Jepang pada bulan Maret.

Jonghyun merilis single solo, "Lonely", yang menampilkan Taeyeon dari SNSD, pada April. Setelah kematiannya, lagu tersebut kembali mencuat di tangga-tangga musik Korea sebagai tanda berkabung dan rasa cinta yang besar dari para fans.

Idol Korea pertama di Klub 27

Selama hampir satu dekade berkarier, Jonghyun dikenal karena pendekatannya yang blak-blakan terhadap industri K-pop. Ia kerap menggunakan persona publiknya untuk membicarakan ketidaksetaraan yang dialami LGBTQ+ dan beragam isu politik di Korea Selatan.

Menurut Variety, polisi melaporkan bahwa kakak perempuan Jonghyun menerima pesan teks pada hari Senin (18/12) bahwa sang bintang tersebut akan bunuh diri. Dan pada hari Selasa, catatan bunuh diri yang terdahulu telah diunggah di akun Instagram Nine, seorang musisi band rock Dear Cloud. Menurut manajemen Nine, surat itu diserahkan kepadanya dua minggu sebelum kematian Jonghyun.

"Aku hancur dari dalam. Depresi yang telah perlahan memakanku akhirnya melahapku dan aku tidak bisa mengalahkannya," penyanyi dan penulis lagu berusia 27 tahun itu menulis di awal catatannya.

Jonghyun juga menulis bahwa dokter tidak membantunya lolos dari tekanan. Dokter malah menyalahkan kepribadiannya karena tidak dapat melepaskan diri dari depresi.

"Mungkin aku tidak seharusnya melawan dunia; mungkin tidak seharusnya aku diketahui dunia; aku telah belajar bahwa itulah yang membuat hidupku sulit. Kenapa aku memilih itu?" tulisnya.

Catatannya tidak terang-terangan menyebutkan alasannya bunuh diri. Namun cukup jelas tersirat bahwa status selebritas menghadirkan tekanan yang luar biasa.

Sejak akhir 1990an, ketika drama pop, film dan TV Korea Selatan tumbuh menjadi fenomena di Asia, beberapa talenta muda Korea lainnya telah memutuskan bunuh diri. Banyak yang dari mereka yang meninggalkan catatan serupa tentang betapa gelapnya industri ini. Mungkin seperti nuansa gelap dan mimpi buruk dari dunia fiksi Kafka.

Asap beracun dari briket batubara yang dibakar di penggorengan tentu saja tidak membuat Jonghyun menjadi serangga seperti dalam cerita Kafka. Asap itu membuanya menjadi idol Korea Selatan pertama yang masuk anggota "klub 27": para bintang yang meninggal di usia 27 tahun (baca: Kutukan Meninggal di Usia 27).

=======

Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, amat disarankan untuk menghubungi dan berdikusi dengan pihak terkait, seperti psikolog atau psikiater maupun klinik kesehatan jiwa. Salah satu yang bisa dihubungi adalah Into the Light yang dapat memberikan rujukan ke profesional terdekat (bukan psikoterapi/ layanan psikofarmaka) di intothelight.email@gmail.com.

Baca juga artikel terkait JONGHYUN atau tulisan lainnya dari Arif Abdurahman

tirto.id - Musik
Reporter: Arif Abdurahman
Penulis: Arif Abdurahman
Editor: Zen RS