Menuju konten utama

Mesin Pesawat Lion Air JT-610 Ditemukan dalam Kondisi Pecah

Mesin berposisi di dasar laut dan tidak lagi terbungkus karena diduga telah tersapu arus laut.

Mesin Pesawat Lion Air JT-610 Ditemukan dalam Kondisi Pecah
Petugas Basarnas menunjukkan serpihan pesawat Lion Air di demaga JICT Pelabuahan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (30/10/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Yudo Margono mengatakan mesin pesawat Lion Air JT-610 telah ditemukan di bawah permukaan air dengan kondisi pecah.

“Sudah ditemukan tim Komando Pasukan Katak (Kopaska) namun kondisinya pecah,” kata dia di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/11/2018).

Mesin pesawat itu, lanjut Yudo, berposisi di dasar laut dan tidak ada 'bungkus' sebab sudah terkena arus laut. Selanjutnya, karena benda itu berat, maka tim membutuhkan crane untuk mengangkutnya.

Lantas, Kopaska memberikan tanda yakni pelampung yang dipasang di permukaan laut hingga ke bawah. “Menggunakan tali pelampung seperti balon warna pink. Menggunakan warna yang mencolok, sehingga pada saat melaut itu dapat terlihat,” ucap dia.

Hingga hari ini, lanjut Yudo, jajarannya masih melakukan pencarian korban pesawat tersebut. Kemarin tim penyelam gabungan berhasil mengangkat black box dari pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Utara Karawang, Jawa Barat pada Kamis (1/11/2018) sekitar pukul 10.05 WIB.

Terkait hal ini, Direktur Kesiapsiagaan dan Latihan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Didi Hamzar mengatakan black box itu akan diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Bagian black box yang ditemukan berlokasi sekitar 500 meter dari koordinat jatuhnya black box, yakni 05 48 48 .051-E 107 07 37.622 dan pada koordinat S 05 48 46.545-E 107 07 38.393.

Sinyal black box itu tertangkap oleh transponder USBL BJ I, kemarin, pada kedalaman 32 meter dan dekat dengan pipa pengeboran milik Pertamina.

Baca juga artikel terkait LION AIR JATUH atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Irwan Syambudi