tirto.id - Gunung Merapi mengeluarkan guguran lava pada Jumat (21/12/2018) pukul 12:21 WIB. Guguran lava terjadi ke hulu Kali Gendol dengan durasi 129 detik.
Menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Hanik Humaida jarak luncur diperkirakan sejauh 1 kilometer.
Amplitudo guguran 71 mm. Pada saat kejadian, cuaca di sekitar Gunung Merapi berkabut. Status ditetapkan Level 2 (Waspada).
BPPTKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.
Masyarakat di Kawasan Rawan Bencana III diimbau untuk terus mengikuti perkembangan informasi aktivitas Gunung Merapi.
BPPTKG meminta radius 3 kilomter dari puncak Gunung Merapi dikosongkan dari aktivitas penduduk dan kegiatan pendakian.
Minggu sore (16/12), gunung Merapi kembali mengalami guguran lava sekitar pukul 18.55 WIB. Namun tidak ada suara gemuruh yang menyertai guguran kubah lava Merapi.
Kepala Desa Kepuharjo, Cangkringan Heri Suprapto di Sleman, Selasa (18/12/2018) menyatakan BPPTKG tidak mengeluarkan instruksi baru di mana status Merapi masih pada level dua atau "waspada" dengan radius aman maksimal tiga kilometer dari puncak Merapi.
"Saat ini aktivitas warga masih berjalan normal. Sebab, dengan status Merapi yang masih ada di level dua (Waspada) rekomendasi BPPTKG terkait jarak aman masih radius tiga kilometer dari puncak," katanya, seperti dikutip Antara.
Dari informasi BPPTKG, volume kubah lava Merapi per 13 Desember 2018 adalah sebesar 359.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 2.200 meter kubik per hari. Laju pertumbuhan itu masih tergolong rendah.
Editor: Dipna Videlia Putsanra