tirto.id - Satu minggu sebelum hari puasa, Muhammad Fathoni mendapati peningkatan pesanan baju koko Wakanda sebanyak dua kali lipat. Koko Wakanda adalah istilah untuk busana atasan pria berbentuk serupa dengan kostum tokoh T’Challa dalam film Black Panther. Meningkatnya permintaan membuat Fathoni bergegas menambah persediaan baju koko itu. Dalam seminggu ia menyediakan 100 potong baju koko Wakanda. Busana dijual secara daring lewat salah satu situs belanja online. Harga satuannya Rp155 ribu. Bila konsumen ingin membeli barang secara grosir, Fathoni siap berdiskusi hingga mencapai angka yang diinginkan. Biasanya ia menetapkan harga Rp152 ribu untuk pembeli grosir.
Pada Ramadan tahun ini, baju koko Wakanda memang salah satu busana pria yang diminati. Baju tersebut dijual di pasar, pusat perbelanjaan, dan berbagai situs e-commerce. Harganya mulai dari Rp40 ribu hingga Rp 200 ribuan, tersedia dalam berbagai warna dan jenis kain, dari ukuran anak- anak hingga orang dewasa.
Kabar kepopuleran baju koko Wakanda turut menarik perhatian media dari luar Indonesia. Beberapa hari lalu, Quartzymemuat kisah baju koko yang selalu habis terjual di Pasar Tanah Abang. Penjual dan pembeli adu cepat untuk menyediakan dan membeli barang. Lewat media sosial, para pria menyampaikan prediksi tren koko Wakanda juga keinginan untuk tampil mengenakan baju sang raja Wakanda di lebaran nanti.
Kostum T’Challa mengandung berbagai elemen budaya Afrika. Saat Ruth Carter, perancang kostum Black Panther, ditawari proyek ini, ia bertekad menampilkan berbagai simbol budaya tanah leluhurnya itu. Carter menyediakan waktu untuk mencari tahu makna busana dari berbagai negara di Afrika.
“Ada satu adegan dalam film yang memperlihatkan T’Challa berbincang dengan almarhum ayah. Saat itu ia memakai tunik dengan kerah penuh bordir. Busana ini serupa dengan pakaian yang dikenakan orang Yoruba di Nigeria. Ketika almarhum ayah muncul di hadapan T’Challa, ia mengenakan busana tradisional yang digunakan oleh para pria Ghana. Kain pada busana menyiratkan bagian dari Adinkra yang berarti kekuatan,” tulis Huffington Post.
Adinkra ialah simbol visual yang terukir pada artefak masyarakat Ghana. Bentuk, nama, dan artinya beragam. Dalam busana, simbol-simbol Adinkra dijahit berjejer sehingga menyiratkan kesan tribal. Tanda- tanda yang tersemat dalam busana diantaranya Adinkrahene, lambang kepemimpinan dan kharisma; Asase Ye Duru, tanah air yang luhur; Odo Nnyew Fie Kwan, kekuatan kasih; Sankofa, belajar dari masa lalu; Woforo Dua Pa A, dukungan; dan Fawohodie, kebebasan.
Awalnya simbol-simbol dalam Adinkra muncul dalam busana seorang raja Ghana yang kalah perang: Adinkra. Simbol pada busana ini adalah ekspresi penderitaan sang raja. Ketika raja wafat, Orang-orang Asante, suku yang mengalahkan sang raja, mengadaptasi simbol-simbol tersebut pada busana yang dikenakan oleh kaum bangsawan untuk menghadiri upacara pemakaman.
Suku Asante lantas membentuk simbol-simbol lain yang menyiratkan kebijaksanaan. Kain tersebut tidak hanya digunakan untuk acara pemakaman. Kini busana dengan simbol Adrinka bisa dikenakan untuk segala acara.
Dalam busana T’Challa, Adinkra tersirat pada tunik, atasan berbentuk jas panjang, yang dikenakannya. Tunik yang dikenakan T’Challa serupa dengan busana pernikahan tradisional pria Ethiopia.
Setiap negara di Afrika, terutama Afrika Barat, punya berbagai jenis tunik. Ada yang bentuknya terusan tanpa kancing, ada pula yang bentuknya serupa busana T’Challa. Global Circulation of African Fashion (2002) karya Leslie W. Rabine menyebut bahwa di Afrika Barat, baju ialah bentuk seni yang paling penting. Meski negara tersebut tengah berada dalam situasi perekonomian yang buruk, para warga masih memegang prinsip untuk berpenampilan dengan baik.
Bagi orang Afrika, penampilan baik tak hanya tertuang lewat warna-warna pada busana. Kisah tentang raja Ghana yang menciptakan simbol, kembali terulang pada abad 20an. Kali ini tokohnya seorang anak pria asal Mali yang mencari kerja di Ghana. Ia menciptakan motif pada tunik yang kelak dikenal dengan nama Ghana Boy.
African Dress: Fashion, Agency, Performance (2013) menyebut Ghana Boy menyiratkan kehidupan seorang pria muda yang berupaya beradaptasi dengan kaum pendatang. Pada kain tersebut tergambar dua sosok manusia, ragam pola abstrak yang dijahit dengan benang-benang berwarna terang.
Dalam busana T’Challa, Ruth mengambil bagian kecil dari elemen busana tiap daerah ini dan membentuk jenis busana baru bagi raja kerajaan fiktif Wakanda. Ruth berkata, “Saya ingin T’Challa terkesan sebagai raja dan pemimpin militer. Ia berjalan dengan jubah elegan yang membuat ia berbeda dari rakyat biasa.”
Kerah dan kancing dalam busana yang katanya terinspirasi dari Afrika Barat itu ternyata serupa dengan busana para tentara Senegal pada masa perang. Saat mereka harus melawan musuh-musuh negara Prancis. Dalam “Dressing The Colonial Body: Senegalese Rifleman in Uniform”, disebutkan busana tentara tersebut hasil perpaduan budaya Eropa dan Afrika. Senegal ialah negara di Afrika Barat yang dikenal sebagai ibukota mode lantaran letaknya persis di perlintasan kawasan dagang.
Editor: Nuran Wibisono