tirto.id - Laksa merupakan makanan yang sangat mirip dengan soto ayam. Bedanya laksa menggunakan santan sebagai pengganti dari kaldu, sementara soto ayam tidak menggunakan santan tapi menggunakan kaldu yang lebih ringan dan bening.
Makanan yang bisa dinikmati sebagai menu sahur Ramadan 2022 ini memiliki rasa kuah yang gurih dan bisa ditambah bumbu pedas. Laksa banyak ditemui di Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Bagi masyarakat Betawi sebenarnya laksa bukan hanya sekedar makanan, karena di dalamnya menyimpan filosofi dan tradisi tentang adat dan istiadat suku itu.
Asal-usul Laksa
Laksa merupakan warisan budaya kuliner peranakan yang di dalamnya terdapat campuran unsur Tionghoa dan Melayu. Adapun tiga teori tentang awal mula penyebutan kata "laksa".
Pertama, penyebutan kata "laksa" dalam bahasa Hindi, yaitu "lakhshah" yang merujuk pada arti soun. Soun adalah makanan sejenis mi transparan yang terbuat dari pati dan air.
Kedua, penyebutan kata "laksa" dalam bahasa Kanton, Tionghoa adalah "sha la" (辣 沙 diucapkan latsa) yang artinya pasir gurih.
Ketiga, penyebutan kata "laksa" dalam bahasa Sansekerta yang artinya banyak. Ada pula yang mengatakan “laksa” berasal dari bahasa Hokkien, Tionghoa yang artinya “kotor” karena penampilan kuah laksa memang tidak bening.
Laksa dibagi menjadi dua jenis, yaitu laksa asam dan laksa kari. Laksa asam adalah laksa dengan kuah ikan yang asam dicampur dengan mie.
Sementara laksa kari adalah sup berkuah santan yang dicampur dengan mie atau bihun. Di Indonesia laksa kari sangat populer tetapi orang menyebutnya dengan “laksa” saja, demikian dikutip dari Ensiklopedia Jakarta.
Jadi, bagaimana cara membuat laksa?
Cara Membuat Laksa
Bahan:
- 3 sdm minyak untuk menumis
- 5 butir bawang merah yang diiris tipis
- 5 batang serai yang diambil bagian putihnya
- 5 lembar daun salam
- 50 gram ebi (udang kering), rendam air panas, haluskan (bisa diganti udang kupas tumbuk)
- 1½ butir kelapa, buat menjadi santan sebanyak ±1200 ml (santan kental & santan encer)
Bumbu yang dihaluskan:
- ½ sendok teh jintan sangrai
- 1 sendok teh ketumbar sangrai
- 1 sendok teh merica butiran
- 3 cm temu mangga atau garda mangga (bumbu rimpang yang bentuknya mirip kunyit, berwarna kuning muda, memiliki aroma, dan rasa sedikit kecut seperti mangga)
- 2 cm kunyit bakar
- 3 cm jahe
- 5 butir kemiri
- 4 siung bawang putih
- Garam secukupnya
- Gula secukupnya
Bahan isian:
- 250 gram dada ayam, dicuci dengan jeruk, rebus, suwir-suwir halus
- 1 buah tahu putih, potong dadu 1½ cm, goreng sebentar (tidak sampai kering)
- 4 butir telur ayam, rebus, iris tipis
- Tauge pendek
- Bihun yang sudah diseduh dengan air panas
Bahan pelengkap:
- Daun kemangi
- Bawang goreng
- Emping goreng
Langkah membuat laksa:
- Panaskan minyak, masukkan bawang merah iris, terasi, serai, dan ebi. Lalu, tumis hingga harum.
- Masukkan bumbu halus, tumis lagi hingga bumbu matang dan harum.
- Kecilkan api, tuang santan encer, masak hingga mendidih, tuang santan kental. Upayakan agar santan tidak pecah lalu didihkan dan angkat.
- Atur bahan yang ada di dalam mangkuk saji, lalu tuangi kuah santan.
- Taburkan bawang goreng, lalu beri daun kemangi dan emping.
- Sajikan saat masih hangat dengan ketupat.
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Yantina Debora