tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengklaim pemerintah telah membangun jalan tol sepanjang 560 kilometer dalam tiga tahun terakhir. Adapun panjang ruas jalan tol tersebut mengalami peningkatan. Sebab, pembangunan jalan tol dalam kurun 2004-2014 hanya mencapai 390 kilometer.
“Pada 2018, akan tersambung semua Trans Jawa, targetnya pertengahan tahun. Bersama Jasa Marga, kita bangun dari Merak sampai Probolinggo dengan panjang sekitar 1.270 kilometer,” ungkap Rini di Plaza Mandiri, Jakarta pada Kamis (5/10/2017) malam .
Pemerintah lewat Kementerian BUMN sempat mengambil alih sejumlah proyek mangkrak untuk dilanjutkan pembangunannya. Adapun masalah yang acap kali ditemukan saat membangun ruas jalan tol, menurut Rini, tak lain juga terkait dengan pembebasan lahannya.
“Kita menganalisa, jalan kita terlalu penuh, sementara penjualan motor dan mobil meningkat. Pada 1996, izin-izin membangun jalan tol Trans Jawa banyak [diminta] oleh swasta, tapi nggak pernah nyambung,” kata Rini.
Lebih lanjut, Rini menuturkan ide untuk membeli izin yang dipegang swasta tersebut datang dari Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, M. Choliq.
Tak hanya Trans Jawa, Rini juga menyebutkan pemerintah secara serius bakal merealisasikan pembangunan jalan tol Trans Sumatera. Rini mengungkapkan untuk tol Trans Sumatera sudah dilakukan tiga kali tender, namun belum juga ada yang mengambil.
“Sampai 2015, dianggap laju pengembalian minimum [Internal Rate of Return/IRR] tidak cukup. BUMN akhirnya dapat penugasan lewat Hutama Karya, dengan didukung Karya-Karya yang lain. Insyaallah Agustus 2018, Bakauheni-Palembang sudah bisa dilalui,” ungkap Rini.
Menurut rencana, Trans Sumatera nantinya bakal menghubungkan kota-kota di Sumatera, mulai dari Aceh hingga Lampung. Sementara itu di Pulau Sulawesi, proyek jalan tol pemerintah lainnya yang tengah dalam proses adalah jalan tol Manado-Bitung.
“Kami harap ini bakal melancarkan pengiriman barang, tidak macet berjam-jam. Selain itu juga mempercepat pemerataan, karena pemerataan itu memang harus didorong,” ucap Rini lagi.
Masih dalam kesempatan yang sama, Rini juga mengklaim keberhasilan pemerintah dalam memberlakukan program BBM satu harga. Menurut Rini, setidaknya sudah ada 25 daerah di luar Jawa yang harga BBM-nya sudah sama dengan yang dijual di Pulau Jawa.
“Satu harga untuk Papua, dari yang tadinya Rp60 ribu sampai Rp70 ribu per liter sekarang jadi sama dengan di Jakarta, tanpa subsidi,” kata Rini.
Baca juga:Ambisi Membelah Jawa dan Sumatera dengan Jalan Tol
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Yuliana Ratnasari