Menuju konten utama

Menteri KUKM Minta Importir Didik Petani Tingkatkan Kualitas Kopi

Importir kopi diminta turut berperan mengedukasi petani untuk meningkatkan kualitas kopi RI.

Menteri KUKM Minta Importir Didik Petani Tingkatkan Kualitas Kopi
Petani memetik biji kopi arabika di perkebunan kopi Desa Nyalindung, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (15/3/18). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/kye/18

tirto.id - Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga menyebut, petani kopi Indonesia perlu meningkatkan kualitas hasil panen. Langkah tersebut harus dilakukan untuk membuat kuota kopi ekspor RI bisa meningkat.

"Ini kan era persaingan kan sekarang Dunia ini persaingan. Ini seharunya RI bisa tingkatkan service dan kualitas," kata dia dalam acara Rembug Kopi Nasional 2019, Jumat (20/9/2019).

Ia mengatakan, edukasi diperlukan untuk meningkatkan standar kopi RI. Mengingat RI masih mengimpor kopi untuk kebutuhan konsumsi, ia meminta importir turut berperan untuk mengajari petani kopi untuk meningkatkan kualitas tanaman.

"Edukasi, misalnya, di luar negeri dibutuhkan standari kopi tertentu. Begini, petani kita belum bisa seperti itu. Makanya saya minta importir dari luar negeri jangan sekedar membeli kopi saja. Tapi studi juga, itulah yang harus jadi edukasi [ke petani]," kata dia.

Meski demikian, pemerintah punya strategi untuk meningkatkan potensi komoditas kopi Indonesia agar bisa bersaing di pasar global.

Salah satunya, penyelenggarakan Rembug Kopi Nasional 2019 yang terselenggara berkat kerjasama Kementerian KUMK dengan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) untuk mengangkat dan mengenalkan keanekaragaman kopi Nusantara.

Pameran ini akan berlangsung selama tiga hari pada 20-22 September 2019 di Exhibition Hall SMESCO Indonesia, Jakarta. Adapun acara tersebut dibuka oleh Menteri Koperasi UKM Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga.

Direktur Utama LLP-KUKM Kemenkop UKM Emilia Suhaimi mengatakan, Rembug Kopi Nasional 2019 juga juga digelar sebagai upaya untuk menyatukan potensi komoditas kopi Indonesia untuk memasuki pasar global.

"Kami harap masyarakat, pebisnis, asosiasi, eksportir dan juga pecinta kopi akan lebih mengenal berbagai hal tentang kopi," kata dia.

Mulai dari proses penanaman, panen, dan pengolahan biji kopi, serta ciri khas rasa kopi lokal yang sangat beragam dari berbagai wilayah di Indonesia melalui Rembug Kopi Nasional 2019.

Lebih lanjut, Emilia menjelaskan berbagai agenda menarik akan digelar sepanjang penyelenggaraan Rembug Kopi Nusantara 2019, diantaranya Ekspor Perdana Kopi Nusantara asal Bali ke Korea Selatan, talkshow inspiratif tentang Start Up di bidang kopi & bedah buku barista, Pameran I–CRAFT, untuk mendukung pelaku UKM agar semakin berkembang.

Baca juga artikel terkait KOPI INDONESIA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Hendra Friana