Menuju konten utama

Mentan Tugasi Bulog Serap Cabai

Musim penghujan tiba, harga cabai perlahan mulai melonjak naik. Pemerintah pun berupaya mengamankan pasokan cabai dengan menugasi Bulog untuk menyerap cabai.

Mentan Tugasi Bulog Serap Cabai
Pedagang menata cabai rawit merah di Pasar Baru, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (29/7). Harga cabai rawit merah yang sempat turun dari Rp40 ribu per kilogram kembali naik menjadi Rp60 ribu per kilogram karena berkurangnya pasokan dari daerah penghasil. Antara Foto/Ivan Pramana Putra.

tirto.id - Memasuki musim penghujan, pemerintah melalui Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menugasi Perum Bulog agar menyerap produksi cabai. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya disparitas harga tinggi selama musim hujan.

"Kami sepakat menugaskan BUMN untuk menyerap sehingga rantai pasoknya bisa lebih pendek karena harganya naik di atas 100 persen, disparitasnya pun 100 persen lebih," kata Menteri Pertanian usai mengikuti rapat koordinasi tentang ketersediaan pangan di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (18/10/2016).

Ia mengungkapkan, meski harganya naik, produksi dan ketersediaan cabai masih aman. Itu terlihat dari harga cabai di tingkat petani yang masih berkisar Rp14 ribu hingga Rp15 ribu per kilogram. Pemerintah juga mengantisipasi adanya penurunan suplai cabai selama musim penghujan, dengan membuat lumbung cabai di beberapa kabupaten, salah satunya di Malang, Jawa Timur.

"Kami minta pada Dirjen dan Direktur di Kementerian Pertanian untuk menjaga produksi cabai pada saat off season agar tetap aman seperti saat peak season," ujar Amran.

Sedangkan di Yogyakarta, menurut Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta, harga aneka cabai di sejumlah pasar daerah setempat mengalami kenaikan karena pengaruh cuaca ekstrem.

"Kembali mengalami kenaikan dengan rata-rata di atas 5 persen," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY Yuna Pancawati di Yogyakarta.

Yuna mengatakan cuaca ekstrem yang terjadi sejak memasuki musim hujan pada awal Oktober 2016 telah mengakibatkan petani cabai khususnya di Brebes dan Muntilan sebagai pemasok cabai untuk DIY gagal panen, karena tanaman cabai banyak yang terserang penyakit atau jamur sehingga busuk dan rusak.

"Hal ini mengakibatkan stok di pasaran berkurang dan harganya naik," ujar Yuna.

Selain itu, di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, harga cabai di Pasar Induk dan sejumlah pasar tradisional melonjak dari 40 hingga 60 persen atau Rp10.000 hingga Rp15.000 per kilogram.

Kepala Bidang Usaha Perdagangan (Kabid UP) pada Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Bondowoso Suhartono di Bondowoso, mengatakan harga cabai di Pasar Induk Bondowoso naik jadi Rp35.000 dari sebelumnya Rp25.000 per kilogram (naik 40 persen), di Pasar Tradisional Kecamatan Maesan dari harga Rp23.000 naik jadi Rp35.000 per kilogram (naik 50 persen).

Kenaikan harga cabai di Bondowoso, kata Suhartono, karena minimnya stok di pedagang Pasar Induk maupun pasar tradisional yang dikarenakan sebagian besar petani gagal panen, demikian laporan Antara.

Baca juga artikel terkait HARGA CABAI atau tulisan lainnya dari Yantina Debora

tirto.id - Bisnis
Reporter: Yantina Debora
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora