tirto.id - Menteri Sosial Idrus Marham direncanakan menuju Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, pada Jumat (6/7/2018) untuk menyerahkan santunan bantuan sosial kepada korban Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Lestari Maju yang kandas.
"Mensos rencananya akan ke Selayar untuk menyerahkan bantuan," kata Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat yang dihubungi dari Jakarta, Kamis (5/7/2018) dilansir Antara.
Mensos dijadwalkan ke kepulauan tersebut usai menghadiri peringatan Hari Lanjut Usia (HLUN) di Yogyakarta pada Kamis (5/7/2018).
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga telah melakukan peninjauan terkait tragedi kecelakaan laut kapal penyeberangan Kapal Motor (KM) Lestari Maju pada Selasa (3/7/2018) yang dikandaskan di Perairan Selayar, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Ia menyampaikan bahwa dirinya saat tiba di Selayar menggunakan pesawat, langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) di Pantai Pabadilan Kecamatan Bontomatene, Kepulauan Selayar. Bahkan ia menyempatkan ke rumah sakit setempat dan juga salah satu rumah korban untuk memberikan semangat.
"Kami bersama TNI, Polri dan Basarnas serta seluruh pihak terkait berupaya melakukan pertolongan semaksimal mungkin kepada korban. Keselamatan adalah hal yang penting, tentu dengan kejadian ini kita evaluasi sepenuhnya," katanya.
Mengenai korban meninggal dunia, Budi telah menyampaikan kepada PT Jasa Raharja selaku pihak asuransi transportasi kecelakaan untuk memberikan santunan kepada para korban.
"Bagi korban meninggal diberikan Rp50 juta, sesuai dengan ketentuan dalam asuransi. Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga korban atas kejadian ini," papar dia.
Sebelumnya, KM Lestari Maju dikandaskan oleh nakhoda di wilayah Desa Bongayya, Kecamatan Bontomatene, pada Selasa (3/7/2018), sekitar pukul 12.15 WITA setelah melakukan pelayaran dari Pelabuhan Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba, menuju Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Kepulauan Selayar.
Di tengah perjalanan kapal tersebut mengalami kebocoran di lambung kiri, sehingga nakhoda terpaksa mengkandaskan kapal tersebut agar tidak terjadi risiko lebih besar karena posisi kapal beberapa mil mendekati daratan.
Hingga Rabu (4/7/2018) jumlah korban meninggal dilaporkan sebanyak 35 orang karena tidak menggunakan jaket keselamatan.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani di Makassar mengatakan dari 35 orang korban meninggal, 34 orang sudah teridentifikasi sementara satu lainnya masih dilakukan pemeriksaan.
Korban yang belum diketahui identitas lengkapnya tersebut berjenis kelamin perempuan dan berusia sekitar 50-60 tahun.
Korban yang dievakuasi ke Rumah Sakit Umum (RSU) KH Hayyung, yakni Kepala ASDP Pamatata Hari Laksono; Rurung (58) dan Marlia (44) sepasang suami istri, Suryono (55).
Asmawati (43), Sitti Saera (58), Abd Rasyid (60), Rini Arianti (29), Abisar (2), (anak Rini Arianti), Rosmiati (40), Demma Campong (45), Andi Leleng (47), Syamsuddin (50), Hensi (64), Ati Mala (58), Denniamang (72).
Kemudian warga lainnya Marwani (40) warga Sappang Kabupaten Bulukumba, Hj Salmiah (55) warga Kabupaten Sinjai, Abd Rasyid (40) warga asal Pajjukukang, Kabupaten Bantaeng serta seorang bocah perempuan tiga tahun tanpa identitas.
Suryana (55), Dempa (50), Nurlia (64), Andi Junaeda (70), Norma (50), Ningsih, Haidir (2), Kartini (60), Siti Baedah (55), Jumbrah (50), Anjel (8), Andi Fitri Yuliana (3), Andi Akifa (8), Andi Hanifa (9), Andi Patta Daeng (60), Jae (50) serta satu mayat perempuan tanpa identitas.
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani