tirto.id - Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak akibat badai Saroja pada 2021 di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT). Menteri Sosial Tri Rismaharini menuturkan bantuan diberikan karena wilayah tersebut belum tersentuh bantuan lantaran kawasannya terisolasi dan jaraknya cukup jauh dari pusat kota.
"Perbatasan ditandai dengan sungai yang kondisinya rata dengan tanah. Jadi kalau curah hujan tinggi, air akan dengan mudah mengalir ke kawasan pemukiman warga," kata Risma melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (4/6/2022).
Bantuan yang diberikan yakni eskavator, pembangunan poliklinik, dan pembangunan Student Learning Center. Kemensos bekerjasama dengan Direktorat Potensi Sumber Daya Sosial Kementerian Sosial, PT United Tractors Tbk, PT Pamapersada Nusantara. CV. Surabaya Satu, dan Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas.
Tidak mau terulang seperti badai Saroja 2021, Risma akan mengantisipasi dengan membangun tanggul sungai di sisi TTU. Diharapkan bisa meminimalisir kemungkinan luapan air.
"Dengan membangun tanggul diharapkan akan meminimalisir kemungkinan luapan air menggenangi masyarakat TTU," tuturnya.
Bersama para mitra, Kemensos juga membangun 20 unit rumah di lokasi yang berada dekat dengan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini tersebut. Sebanyak 20 unit rumah tahan gempa dibangun dengan harapan mengurangi kemungkinan jatuh korban bila gempa berulang.
"Sebenarnya ada delapa rumah yang rusak karena bencana. Tapi karena rumah yang lainnya kondisinya tidak layak maka sekalian kita bangun. Jadi total ada 20 unit rumah," katanya.
Selain terkait dampak bencana, bantuan Kemensos juga dimaksudkan untuk mendorong masyarakat sekitar meningkatkan kualitas hidupnya melalui Student Learning Center. Risma akan menyiapkan berbagai fasilitas agar bisa mengakses informasi melalui internet.
"Di Student Learning Center tersebut akan disiapkan berbagai fasilitas yang memungkinkan warga setempat bisa mengakses informasi melalui internet. Mereka bisa belajar jarak jauh juga dengan nyaman," terangnya.
Kelengkapan Student Learning Center didukung dengan fasilitas lainnya berupa ketersediaan air bersih. Sementara itu, listrik juga telah disiapkan dengan tenaga surya solar cell.
"Mereka harus bisa mandiri. Sebab lokasi ini kan jauh dari kota terdekat, sekitar tiga jam. Jadi agak terpencil," imbuhnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Intan Umbari Prihatin