Menuju konten utama

Menlu Retno Antisipasi Dampak Pulangnya 72.966 WNI dari Malaysia

Menlu Retno Marsudi mencatat WNI yang pulang ke Indonesia dari Malaysia mencapai 72.966 orang setelah kebijakan lockdown Malaysia.

Menlu Retno Antisipasi Dampak Pulangnya 72.966 WNI dari Malaysia
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi memberikan pernyataan pers terkait larangan masuk bagi warga negara asing ke Indonesia di Kantor Kementerian Luar Negeri Jakarta, Kamis (5/3/2020). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan laporan gelombang kedatangan WNI dari luar negeri. Kementerian Luar Negeri mengatakan ada dua klaster yang menjadi perhatian, yakni klaster WNI yang pulang dari Malaysia maupun masih bertahan di Malaysia serta di luar Malaysia.

Retno mengatakan, WNI yang pulang ke Indonesia dari Malaysia mencapai 72.966 orang setelah kebijakan lockdown Malaysia.

"WNI yang kembali dari Malaysia hitungannya dari 18 Maret sampai 10 Mei, kenapa kita pakai tenggat karena dari 18 Maret, karena di situlah MCO dilakukan, maka telah kembali 72.966 WNI ke Indonesia," kata Retno usai rapat bersama Presiden Jokowi dan jajaran via teleconference, Senin (11/5/2020).

Retno mengatakan, 65 persen WNI tersebut kembali lewat jalur laut, 20 persen lewat jalur darat dan 15 persen lewat jalur udara.

Ia melaporkan dampak kebijakan Malaysian Control Order (MCO) yang kembali diperpanjang hingga 9 Juni kepada Presiden Jokowi. Kemenlu pun melaporkan pemerintah Indonesia lewat KBRI bersama sejumlah NGO untuk membagikan sembako kepada para WNI yang terjebak kebijakan MCO.

"Sampai 10 Mei, KBRI bersama dengan LSM di Indonesia telah membagikan sembako dengan jumah 334.369 kepada WNI di Malaysia yang paling terdampak dengan pemberlakuan MCO di Malaysia," ujar Retno.

Sementara itu, pemerintah mencatat gelombang WNI yang berstatus ABK sudah mulai kembali ke Indonesia. Retno mencatat ada sekitar 14.244 ABK WNI sudah tiba di Tanah Air.

"ABK yang sudah kembali 14.244, mereka kembali ke Indonesia baik melalui jalur udara Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai, juga melalui pelabuhan laut yaitu Benoa dan Tanjung Priok," kata Retno.

Selain itu, pemerintah juga menaruh atensi terhadap rencana pemulangan jamaah tabligh yang berada di India. Ia mengatakan, jemaah tabligh di India mencapai 100 orang dan sedang diusahakan untuk pulang.

"Kita terus melakukan koordinasi dengan negara-negara yang memiliki jemaah tabligh di India untuk penanganan jemaah tabligh Indonesia," kata Menlu.

Pemerintah juga mencatat pemulangan WNI dari negara lain. WNI yang pulang seperti dari Arab Saudi (992 orang), Kuwait (164 orang), Aljazair (391 orang), Kairo (75 orang dan akan bertambah 333 orang), serta WNI dari Bangladesh (196 orang).

Retno menegaskan, pemerintah akan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat di semua pintu masuk. Setidaknya ada pintu darat, laut dan udara yang dijadikan pintu masuk ke Indonesia. Untuk darat, pemerintah Indonesia membuka pintu Entikong, Aruk dan Badau bagi WNI yang berasal dari Malaysia.

Sementara itu, pintu pelabuhan yang dibuka adalah Tanjung Priok dan Tanjung Benoa. WNI dari Malaysia bisa menggunakan pelabuhan Batam atau Tanjung Balai Karimun. Sementara itu, untuk penerbangan, pemerintah menggunakan Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai sebagai pintu masuk.

Retno juga meminta agar kepala daerah ikut bersiap menerima WNI yang berasal dari luar negeri. Hal tersebut sesuai instruksi Wapres Maruf Amin dalam rapat. "Bapak Wapres mengarahkan agar daerah dapat berkoordinasi untuk persiapkan penerimaan kepada mereka," kata Retno.

Baca juga artikel terkait PANDEMI CORONA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri