tirto.id - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan bahwa Kementerian menargetkan setiap tahun Indonesia dapat mencetak 200 pengusaha di bidang teknologi, atau sering disebut dengan istilah technopreneurs, untuk dapat mendukung industri e-commerce yang saat ini terus tumbuh pesat.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Rudiantara berharap para startup (perintis usaha ekonomi digital) dapat memperoleh permodalan murah atau bersubsidi. Hal ini mengingat bisnis startup tidak bisa mendapatkan kredit usaha rakyat (KUR), mengingat KUR diberikan kepada usaha yang telah ada.
"Kalau KUR dikasih startup itukan ga bisa. Startup itu perusahaan baru berdiri, kalau KUR itukan dapat kredit sekarang bulan depan harus bayar," katanya di Jakarta, Kamis, (8/4/2016).
Oleh karena itu, pihaknya memikirkan agar KUR tersebut dapat dikonversikan ke pendukung permodalan startup (venture capital). "Makanya sedang dipikirkan kemungkinan konversi menjadi venture capital, kalau venture capital sifatnya jadi investasi," katanya.
Kementerian Komunikasi dan Informasi sendiri berharap pada 2020 nanti, nilai bisnis e-commerce dapat mencapai USD 130 miliar, atau sepuluh kali lipat dibandingkan 2015.
Untuk mendukung hal itu, beberapa hal telah dilakukan. Salah satunya, kata Rudiantara, Pemerintah telah membuat peta jalan (roadmap) e-commerce. (ANT)